
Jakarta-Jangan kaget selama sepekan ini tiba-tiba sejumlah SPBU di Jakarta dan sekitarnya sudah tidak menyediakan Pertalite. Sebaliknya SPBU malah menyediakan BBM baru bernama: Pertamax Green 95 dengan harga Rp13.900 per liter.
Itulah kebijakan baru pemerintah Jokowi. Untuk menekan tanggungan negara akan subsidi bahan bakar Pertalite, pemerintah berencana menghapus BBM dengan kandungan oktan 90 tersebut di tahun ini. Tak heran jika bahan bakar termurah itu secara perlahan hilang di SPBU.
Menurut pantauan ADIL News, SPBU di kawasan Joglo, Jakarta Barat dan di Pondok Indah, Jakarta Selatan sudah tidak lagi menampilkan Pertalite di papan harga depan. Begitupun di Jalan Pemuda, Jakarta Timur dan Kemayoran, Jakarta Pusat. SPBU hanya menawarkan BBM non subsidi, seperti Pertamax, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Ketiadaan Pertalite di SPBU saat ini tentu menimbulkan pertanyaan, karena pemerintah dalam hal ini Pertamina, belum secara resmi menghapus peredaran Pertalite. Apakah itu prakondisi menjelang kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM secara bertahap dengan tidak lagi menyediakan Pertalite?
Wacana penghapusan Pertalite sebenarnya sudah diungkapkan oleh Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI tahun lalu.
Alasannya untuk meningkatkan kadar oktan, juga sudah sesuai dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan (KHL), agar lebih ramah lingkungan meski statusnya subsidi.
“BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92, karena aturan KLHK oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91,” jelas Nicke. Selain itu, melalui program langit biru tahap kedua, tahun depan hanya ada 3 produk untuk mesin bensin kendaraan bermotor yaitu Pertamax Green 95, Pertamax Turbo (RON 98), dan Pertamax Green 92.
Kebijakan penghapusan subsidi BBM, sebelumnya pernah dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, memang perlu dilakukan agar lebih ramah lingkungan. “Nanti kita lakukan (hapus Pertalite), semuanya masalah ke polusi juga. Kita mau pakai etanol berapa persen, supaya oktannya turun, supaya sulfurnya kurang,” ujar Luhut
Namun saat ini beberapa SPBU Pertamina sudah menjual Pertamax Green 95, dan penyebarannya mulai diperluas sebelum Pertalite dihapus dan digantikan BBM jenis baru. Dan, Pertalite sudah dua pekan ini ditiadakan. “Kami sudah tidak menjual lagi Pertalite selama dua pekan ini, sebagai gantinya kami menjual Pertamax Green 95,” tutur salah seorang petugas SPBU di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat kepada ADIL News.
Namun, tidak semua SPBU di wilayah Jakarta dan sekitarnya menghilangkan Pertalite. Bahan bakar bersubsidi itu masih dapat dibeli di sejumlah SPBU di kota-kota besar seperti Tangerang Selatan dan Surabaya. Kepala Humas Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Taufik Kurniawan menyatakan bahwa pemerintah belum mengeluarkan instruksi yang berkaitan dengan hilangnya Pertalite dari peredaran.
Penyebaran Pertalite di wilayah Jawa Timur sampai saat ini masih berjalan lancar dan telah ditambahkan suplainya. Menurut Taufik Kurniawan, hingga saat ini, Pertamina tidak menerima arahan apa pun terkait wacana penghilangan Pertalite.
