
Fadjar Pratikto- AdilNews
Jakarta- Kunjungan presiden terpilih Prabowo Subianto ke China menimbulkan kontroversi di tengah proses gugatan kecurangan pemilihan presiden 2024 yang masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi. Terlepas dari itu, menurut Ketua Forum Sinologi Indonesia (FSI), Johanes Herlijanto, M.Si., Ph.D., kunjungan itu nampaknya ingin memperlihatkan komitmen melanjutkan program Presiden Joko Widodo, termasuk dalam hal kedekatan dengan China. Namun demikian Herlijanto mengingatkan agar kunjungan itu jangan sampai menimbulkan ketergantungan Indonesia pada negara komunis itu.
Bagi Herlijanto, kunjungan Prabowo ke negeri Tirai Bambu itu sangat menarik. Karena kunjungan itu atas undangan Presiden Xi Jinping, sehingga memperlihatkan betapa China ingin melanjutkan hubungan yang erat antara Beijing dan Jakarta yang sudah terjalin semasa periode Presiden Jokowi. Hal ini memperlihatkan juga bagaimana Indonesia memiliki nilai strategis bagi China. Selain menjadi destinasi investasi infrastrukture dan tambang (khusunya nikel), China nampaknya ingin memperluas investasi infrastruktur dan sistem digital di Indonesia.
“Ini perlu dicermati dan diperhatikan, agar jangan sampai menimbulkan ketergantungan Indonesia atas Cina,” jelas dosen Universitas Pelita Harapan ini kepada ADILnews.
Kekuatiran itu bisa dipahami mengingat selama ini dibawah pemerintahan Jokowi, Indonesia terlihat cukup bergantung sama China dalam hal investasi pertambangan, utang dan perdagangan. Namun yang menarik, lanjut Herlijanto, saat ini Prabowo mengimbanginya dengan mengunjungi Jepang, yang juga memperlihatkan Ia menekankan keberimbangan dan posisi netral Indonesia dalam pertarungan geopolitik yang belakangan berkembang.
Sebagai catatan, Herlijanto mengatakan hubungan Indonesia China masih menyisakan berbagai isu, antara lain agresivitas negara itu di Laut China Selatan (LCS), yang juga menyangkut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kita di sekitar Kepulauan Natuna dalam 10 tahun terakhir.
Komitmen Xi Jinping
Kunjungan Prabowo ke China disambut hangat oleh Presiden Xi Jinping. Dalam sambutannya, Xi menegaskan komitmen China untuk meningkatkan kerja sama strategis komprehensif dengan Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk pertahanan, ekonomi, dan keamanan.
Selain itu, Xi juga menggarisbawahi kesiapannya untuk memperdalam kerja sama maritim, sebagai langkah memperkuat hubungan kedua negara di bidang kelautan. Demikian petikan dokumentasi Kementerian Pertahanan Indonesia seusai pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Xi Jinping di Beijing pada 1 April 2024.
Seperti diberitakan, Prabowo yang juga presiden terpilih Indonesia, tiba di Beijing pada 31 Maret lalu guna memenuhi undangan Xi, yang disampaikan ketika memberikan ucapan selamat atas perolehan suara dalam pemilu presiden pada 20 Februari lalu. Waktu itu, Xi menyampaikan ucapan selamat melalui surat resmi yang diantar langsung oleh Duta Besar China Untuk Indonesia Lu Kang pad 21 Maret lalu. Dalam surat tertanggal 20 Maret 2024 itu, Xi menyampaikan hubungan dekat kedua negara dan kesiapannya bekerja sama dengan Prabowo “untuk mengarahkan pembangunan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama menuju kemajuan yang lebih besar.” Surat itu diakhiri dengan pesan “saya berharap dapat bertemu Anda secepatnya.
ko
Begitu bertemu dengan Xi di Beijing, Prabowo pun menyampaikan rasa hormatnya atas undangan yang diberikan dan salam hangat dari Presiden Joko Widodo. “Saya ingin menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat kepada saya dan delegasi. Izinkan saya juga meneruskan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo,” ujar Prabowo sebagaimana dikutip dalam pernyataan Kementerian Pertahanan. Pesan yang sama juga diunggah Prabowo di akun Instagram-nya.
Dalam keterangannya, Prabowo mengatakan “terkait kerja sama pertahanan, saya memandang China adalah salah satu mitra kunci dalam memastikan perdamaian dan stabilitas kawasan.” Menurutnya, dirinya juga berkomitmen memenuhi kebutuhan alutsista Indonesia, termasuk peningkatan kerja sama industry pertahanan dan dialog produktif, serta kerja sama antar matra.
Dalam pertemuan itu Xi kembali menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo sebagai presiden terpilih yang unggul dalam pilpres 2024 dan menitipkan salam untuk Presiden Joko Widodo. Xi juga mengulangi komitmennya membantu negara-negara ASEAN dalam upaya pengentasan kemiskinan, dan kesiapan memainkan peran aktif dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara.
China menjadi negara asing pertama yang dikunjungi Prabowo sebagai presiden terpilih, sebelum bertolak ke negara-negara lain di kawasan ini. Langkah ini menggarisbawahi hubungan dekat yang dibangun dalam satu dekade terakhir oleh pendahulunya yang hingga kini masih menjabat, Presiden Jokowi.
Sebagai perbandingan, Jokowi tidak melakukan perjalanan ke luar negeri ketika masih berstatus sebagai presiden terpilih, sebelum ia dilantik. Namun kunjungan pertama Jokowi setelah dilantik juga ke China, untuk menghadiri KTT Tahunan APEC (Asia-Pasific Economic Cooperation) tahun 2014. Hingga tahun 2023, Jokowi sedikitnya enam kali melawat ke China.
