
Tim peneliti Jerman telah mengisolasi strain jamur yang secara efektif dapat memecah berbagai jenis plastik, membuka jalan menuju solusi ramah lingkungan untuk masalah sampah plastik. Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan teknologi baru yang dapat mendegradasi plastik secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dilansir dari laman Independet, Tim penelitian dari Institut Leibniz di Berlin melaporkan bahwa jamur mikroskopis yang hidup di Danau Stechlin telah beradaptasi untuk menggunakan polimer sintetis sebagai satu-satunya sumber nutrisi, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memanfaatkan sumber daya yang tidak konvensional.
Salah satu peneliti yang terlibat mengatakan dari hasil penelitian yang ditemukan paling menonjol adalah penemuan bahwa jamur ini mampu tumbuh secara optimal dan membentuk biomassa hanya dengan mengandalkan beberapa jenis polimer sintetis sebagai sumber karbon tunggal.
Kemampuan unik jamur Stechlin dalam mengandalkan polimer sintetis sebagai satu-satunya sumber nutrisi memungkinkannya untuk mendegradasi plastik dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Sebaliknya, organisme lain umumnya membutuhkan sumber nutrisi tambahan atau karbon alternatif untuk dapat mendegradasi plastik.
Ketergantungan jamur pada kondisi lingkungan yang spesifik membatasi potensi aplikasinya di lingkungan alami yang dinamis dan beragam. Oleh karena itu, lingkungan terkendali seperti instalasi pengolahan limbah menjadi pilihan yang lebih cocok.
Meskipun penemuan jamur ini menjanjikan, mereka menekankan bahwa cara paling efektif untuk mengatasi polusi plastik adalah dengan mengurangi produksi sampah plastik sejak awal. Selain itu, perlu diingat bahwa aktivitas enzim jamur yang mengurai plastik sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu.
