Merince Kogoya Didepak dari Finalis Miss Indonesia 2025 Gegera Kibarkan Bendera Israel

adilnews | 2 July 2025, 08:59 am | 504 views

JAKARTA, ADILNEWS.COM — Langkah Merince Kogoya sebagai finalis Miss Indonesia 2025 harus terhenti mendadak setelah video dirinya mengibarkan bendera Israel beredar luas di media sosial. Merince, yang mewakili Provinsi Papua Pegunungan, dipulangkan oleh panitia hanya beberapa jam setelah video tersebut viral dan memicu gelombang protes warganet yang mayoritas pro-Palestina.

Merince, yang berusia 22 tahun, mengaku kecewa dengan keputusan cepat pihak penyelenggara. Ia menilai dirinya tidak diberi ruang untuk memberikan klarifikasi tentang maksud di balik unggahan video tersebut.

“Posisi saya digantikan begitu saja hanya dalam hitungan menit. Keputusan itu sepertinya hanya berdasarkan komentar publik yang pro-Palestina,” ujar Merince saat dihubungi, Senin (1/7/2025).

Menurut Merince, video tersebut sebenarnya bagian dari proyek toleransi dan perdamaian lintas budaya yang pernah ia kerjakan semasa kuliah di luar negeri. Namun, ia mengakui tidak menyangka reaksi publik Indonesia akan sedemikian keras.

“Saya ingin menjelaskan bahwa maksud saya bukan mendukung konflik apa pun. Tapi tidak sempat dijelaskan, karena panitia langsung memulangkan saya,” tambahnya.

Kontroversi itu bermula dari video berdurasi 20 detik yang memperlihatkan Merince berdiri sambil membentangkan bendera Israel di sebuah taman. Video lawas itu kemudian muncul di media sosial X (dulu Twitter), memicu komentar ribuan warganet yang menuduh Merince tidak peka terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Pihak penyelenggara Miss Indonesia pun bergerak cepat menanggapi sorotan publik. Lewat pernyataan resminya, mereka menyebut keputusan memulangkan Merince diambil demi menjaga citra ajang Miss Indonesia dan menghormati nilai-nilai solidaritas kemanusiaan.

“Kami berkomitmen mendukung sikap resmi pemerintah Indonesia yang konsisten membela kemerdekaan Palestina,” tulis pihak penyelenggara dalam keterangan tertulis.

Keputusan itu menimbulkan perdebatan. Sejumlah pihak menyebut langkah panitia terlalu terburu-buru, mengingat Merince seharusnya diberi kesempatan memberikan klarifikasi. Namun, tidak sedikit juga yang mendukung langkah tegas panitia, menilai seorang finalis Miss Indonesia semestinya lebih berhati-hati dan sensitif terhadap isu geopolitik, apalagi di Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya mendukung Palestina.

Hingga kini, posisi Merince di ajang Miss Indonesia sudah resmi digantikan finalis cadangan dari Papua Pegunungan. Meski kecewa, Merince menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum atas keputusan panitia.

“Saya hanya berharap publik mau memahami bahwa maksud saya bukan untuk memprovokasi siapa pun,” katanya.

Kasus Merince ini menjadi pengingat baru bahwa di era digital, jejak rekam seseorang—meski hanya dalam hitungan detik video—dapat memicu badai besar yang berujung pada pembatalan mimpi dan karier, terutama di panggung sebesar Miss Indonesia. (Risma/ Jkt)

Berita Terkait