
MADIUN, ADILNEWS.COM – Separatis TPNPB-OPM kembali mengklaim, telah menyerang Pos TNI yang dijaga Satgas Yonif 200/BN di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa pagi (20/05/2025) pukul 07.00.
Serangan juga dilakukan para pemberontak pada malam sebelumnya, Senin (19/05/2025) pukul 22.16, dengan sasaran terminal angkutan darat di Makki-Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Atas serangan di kedua fasilitas vital negara itu, pihak OPM mengaku belum mengetahui apakah jatuh korban pihak TNI. Penyerang hanya mengklaim, pasukannya dalam kondisi aman dan lengkap.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam Siaran Pers, Selasa (20/05/2025), itu mengatakan seluruh pasukannya saat ini dalam posisi siaga, memantau aparat TNI yang berpatroli di seluruh wilayah tersebut pasca serangan.
Sementara pada siang sebelumnya, Senin (19/05/2025), kata Sambom, pihaknya memantau sebuah pesawat Hercules TNI tengah menurunkan 734 personel prajurit TNI di Jayawijaya. Hercules juga menurunkan sejumlah logistik, selain prajurit TNI dengan perlengkapan siap perang.
“Mereka akan ditempatkan di 10 Pos TNI. Untuk melakukan misi operasi menggunakan kendaraan tempur, termasuk kendaraan sipil dengan penumpang militer,” bilang Sambom.
Sambom melancarkan propaganda dengan menyatakan, Presiden Prabowo Subianto tidak memiliki niat baik dalam menyelesaikan akar konflik bersenjata di Papua. Karena itu, gertak Sambom, pihaknya memprediksi perang akan berkobar kian meluas di wilayah Papua.
Jika demikian, pinta Sambom, seluruh warga bukan asli Papua yang tinggal di Papua agar segera angkat kaki keluar dari zona perang. Itu untuk menghindari korban sia-sia bagi warga yang tidak terlibat konflik.
“Seluruh Papua milik kami dan dijaga TPNBP di 36 Kodap. Semua warga bukan asli Papua kami anggap agen intelijen TNI, dan kami akan eksekusi mati,” gertak Sambom.
Informasi serangan terhadap Pos TNI dan terminal angkutan darat tersebut ditanggapi TNI dengan pernyataan, itu informasi hoax. Pihak TNI telah melakukan cek akurat dan mendalam terkait pengakuan OPM tersebut, yang hasilnya nihil serangan.
“Kita cek, Bang. Situasi di Napua hingga saat ini aman. Info Pos TNI diserang (itu) hoax (alias palsu),” tandas Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel TNI Candra Kurniawan, dalam pesan elektronik menjawab konfirmasi adilnews.com. (fin)
