
Minggu ini viral video yang menunjukan adanya kebocoran pada kereta api cepat Whoosh akibat hujan. Video yang diterima Pikiran-rakyat itu, sangat jelas terlihat genangan air di lantai suatu gerbang kereta cepat hasil utang dari China itu.
Pada 12 April 2024 lalu, hujan deras memang mengiringi Kereta Cepat Whoosh yang sedang berangkat dari Tegalluar Padalarang menuju Halim Jakarta. Entah kenapa, hujan deras yang mengguyur sekitar pukul 14.00 WIB itu mengakibatkan rembesan air pada dua gerbong kereta cepat itu.
Gerbong kereta yang tergenang air merupakan bagian dari rangkaian kereta dengan nomor perjalanan G 1234 relasi Stasiun Tegalluar-Halim, sementara gerbong yang tergenang adalah kereta 1 dan 6.
Begitu mengetahui rembesan air di gerbong itu, petugas Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memang segera bertindak dengan membersihkan lantai yang tergenang akibat rembesan kebocoran tersebut. Namun, saksi mata juga mencatat bahwa ada teguran terhadap penumpang yang mencoba merekam dan menyebarkan kejadian tersebut.
Alasan peneguran itu bahwa kebocoran tersebut merupakan kesalahan teknis yang disebabkan oleh cuaca buruk.
“Cuma ditegur aja gak boleh video: Maaf ya, gak boleh divideo, gak boleh dishare, karena ini kesalahan teknis akibat cuaca,” tutur saksi mata tersebut menirukan teguran yang diterima, seperti dikutip Pikiran- rakyat.com pada 13 April 2024.
Atas kejadian tersebut, PT KCIC sendiri membantah adanya kebocoran pada gerbong kereta. Menurut Eva Chairunisa, GM Corporate Secretary PT KCIC, kejadian tersebut terjadi saat kereta sedang menunggu keberangkatan di peron stasiun Tegalluar. Cuaca buruk yang disertai angin kencang mengakibatkan air hujan masuk ke dalam gerbong melalui pintu yang terbuka.
“Kami sampaikan bahwa tidak ada kebocoran di kereta cepat Whoosh, adapun air yang masuk ke dalam kereta seperti yang nampak dalam video yang beredar disebabkan karena tampias air hujan yang disertai angin kencang,” jelas Eva Chairunisa pada 12 April 2024.
“Kondisi yang terjadi saat itu cuaca di area peron stasiun Tegalluar dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang, bersamaan dengan hujan disertai angin tersebut, sedang berlangsung proses keberangkatan yang membuat seluruh pintu kereta harus terbuka sehingga air hujan yang terbawa angin kencang mengarah ke dalam kereta melalui pintu kereta yang sedang terbuka,” lanjut Eva.
Menurut Eva, petugas segera mengatasi masalah tersebut dengan mengeringkan area yang terkena dampak air hujan dalam waktu singkat. Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang yang terdampak atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Kereta Cepat Whoosh sendiri merupakan salah satu proyek infrastruktur besar yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2023 dan telah berhasil memangkas waktu tempuh antara dua kota tersebut.
Namun pembangunan infrastruktur kereta cepat juga tidak luput dari kontroversi. Biaya pembangunan proyek ini sempat mengalami pembengkakan yang cukup signifikan, yang mencapai sekitar Rp19,3 triliun dari biaya semula.
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa penambahan biaya tersebut telah disepakati dengan pihak China.
Kereta Cepat Whoosh diharapkan dapat menjadi salah satu pemacu pertumbuhan ekonomi antara Jakarta dan Bandung dengan memangkas waktu tempuh yang signifikan. Masalahnya dalam beberapa bulan lalu, jumlah penumpang mengalami penurunan setelah penetapan harga normal.
Rerata penumpang harian kereta cepat bulan Januari-Februari lalu ada di kisaran 14.000 orang hingga 16.000 orang. Jumlah tersebut menurun dibandingkan pergerakan selama masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu yakni sekitar 21.000 orang per harinya.
Meskipun terjadi insiden kebocoran, PT KCIC tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang dan terus meningkatkan kualitas layanan mereka.***
