Sosok Paryono S.H., M.H., Calon Kuat Bupati Karanganyar

adilnews | 15 May 2024, 15:56 pm | 704 views

SOLO- Belum lama ini, DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Karanganyar mendukung anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Paryono SH.,MH., sebagai calon bupati pada Pilkada Karanganyar 2024. Ketua DPC PPP Karanganyar, Agus Basuki, menyampaikan partai dengan lambang kabah siap mendukung Paryono apabila nantinya maju pada pilkada tahun ini.

Sebelumnya Agus Basuki telah menyampaikan hal tersebut kepada internal PPP, baik itu DPC maupun PAC dan mereka sepakat. “Teman-teman DPC, PAC semua sepakat mendukung Paryono. Walaupun dari PDIP belum memunculkan sosok yang bakal diusung untuk Pilkada Karanganyar 2204, ” katanya seperti dikutip Tribunmuria.com pada 26 April 2024 lalu. Pihaknya mengaku akan menarik dukungan apabila DPC PDIP Karanganyar mengusung calon bupati selain Paryono. Bagi PPP, Paryono telah memiliki pengalaman di lingkup eksekutif dan legislatif.

Hal tersebut menjadi pertimbangan pihaknya memberikan dukungan. “Kemarin malam, silaturahmi ke tempat beliau. Kita sampaikan ke beliau, kalau maju pemilihan bupati, PPP mendukung penuh,” terang Agus Basuki. Dia memastikan, kantor DPC PPP hingga PAC siap dijadikan sebagai pusat pemenangan apabila Paryono benar-benar maju sebagai calon bupati Karanganyar.

 

Pengusaha Ulet
Paryono dilahirkan di Karanganyar pada 10 Desember 1974 silam. Jauh sebelum menjadi anggota dewan, ia dikenal sebagai pekerja keras. Sudah banyak makan asam-garam. Ia sempat menjadi sopir bus jurusan Solo-Wonogiri. Ia pernah kerja sebagai tenaga harian lepas di Kementrian Kehutanan, dan bekerja di sebuah rumah makan di Jakarta. Ia sempat mengadu nasib juga sebagai tenaga kontrak di Pemda Kabupaten Karanganyar pada 1998. Masa-masa susah itu yang membuatnya selalu tegar dalam menghadapi hidup. Sambil lalu ia pun mencari celah peluang bisnis mengerjakan proyek pembangunan di lingkungan Pemda dengan mendirikan badan hukum CV. Puri Handayani pada 1999.

Bakat wiraswasta diperolehnya dari sang ayah yang pernah menjadi kontraktor, namun bisnis orang tuanya saat itu kolaps. Sebagai satu-satunya anak lelaki dikeluarganya, Paryono tertantang melanjutkan usaha ayahnya mulai dari nol. Pada akhirnya ia mendapat kepercayaan menggarap sejumlah proyek pemerintah, swasta dan BUMN dan mampu dikerjakannya dengan baik.

Sejak itulah, Paryono mulai menapaki bisnis sebagai kontraktor pengadaan barang dan jasa hingga berhasil menjadi pengusaha yang cukup sukses dan diperhitungkan di daerahnya, dengan bendera PT Taruna Bima Abadi. Ia pun sempat dipercaya menjadi Wakil Ketua KADIN Karanganyar, dan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia-Karanganyar.

Sukses menjadi pengusaha tak membuatnya berhenti di zona nyaman. Paryono yang dikenal memiliki hubungan yang luas dengan semua kalangan ini mulai aktif berorganisasi hingga mendapat kepercayaan sebagai pemimpin. Ia pernah didapuk menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Cabang Karanganyar dan Palang Merah Indonesia (PMI) setempat. Ia juga aktif di ormas Pemuda Pancasila cabang Karanganyar sejak tahun 1995 hingga dipercaya memimpin organisasi pemuda tersebut, dan terakhir menjadi Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC).

Pada saat yang hampir bersamaan, Paryono pun dipercaya menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan cabang Karanganyar. Pesta Demokrasi 2004 dimanfaatkannya untuk mencalonkan diri sebagai calon legislative, dan terpilih sebagai Anggota DPRD Karanganyar pada 2004-2008. Posisi politiknya itulah yang mengantarkannya ke kursi Wakil Bupati Karanganyar pada 2008 mendampingi Bupati Rina Iriani Sri Ratnaningsih. Periode berikutnya, ia juga sempat maju dalam gelangang Pilkada Kabupaten Karanganyar sebagai calon bupati pada tahun 2013 yang berpasangan dengan Dyah Sinthawati, meski saat itu dewi fortuna belum berpihak kepada dirinya.

Tak hanya berkiprah di daerah kelahirannya, Paryono juga aktif berorganisasi ditingkat provinsi. Ia pernah menjabat Wakil Ketua KNPI Proponsi Jawa Tengah. Keaktifannya itu juga yang membuatnya sempat dipercaya menjadi Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah pada 2015, dan Sekreteris MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah. Juga Ketua Bidang Sarpras MPN Pemuda Pancasila. Paryono bahkan pernah masuk dalam bursa kandidat calon Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Kini, ia juga dipercaya sebagai pengurus di Badan Ekonomi Kreatif DPP PDI Perjuangan.

 

Sikap Kenegarawanan
Gagal memenangkan pertarungan di Pilkada Karanganyar 2013, tak membuat Paryono patah arang. Sikap kenegarawanan justru ditunjukannya dengan merangkul lawannya dalam duel Pilkada 2013 yang sekarang menjadi Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Menjelang Pilkada Karanganyar pada 2018, Paryono dan Juliyatmno sepakat menutup “lembaran” masa lalu. Saat itu mereka adalah kawan satu koalisi. Mereka berkomitmen menjalankan rekomendasi partai masing-masing. Berangkat dari instruksi ketum parpol masing-masing, Paryono dan Juliayatmono (yang diusung Golkar) saling berjabat tangan. Dihadapan para pendukungnya, mereka saling memuji satu sama lain.

“Saya dengan Pak Juliyatmono itu dahulu musuhan, tapi saiki kekancan. Saat berpidato tadi, saya melihat Pak Juliyatmono justru wis kaya wong PDIP, lali yen deweke ketua Partai Golkar. Wingi kanca-kanca PDIP nguya-nguya [Juliyatmono], saiki wis ora. Saiki ya kanca, ya sedulur. Kondisi di PDIP memang seperti ini. PDIP adalah partai paling demokratis. Ketika ada yang kaget (menyikapi rekomendasi partai), itu hal biasa. Tak perlu berlama-lama kagetnya. Untuk warga PDIP, kami berharap segera beradaptasi dan menjalin komunikasi yang intens. Ora sah samar, Pak Juliyatmono tentu juga akan makani banteng,” tutur Paryono.

Bersatunya Juliyatmono degan Paryono dinilai telah menjadi bukti dunia politik merupakan the art of the possible. Alhasil, Pilkada 2018 di kabupaten Karanganyar dimenangkan oleh pasangan Juliyatmono-Rober Christanto. Sikap peduli juga ditunjukan Paryono saat menjemput mantan bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih yang baru menghirup udara bebas di Lapas Perempuan Kelas II A, Bulu, Semarang pada 20 Agustus 2020. Rina Iriani yang menjadi terpidana kasus penyalahgunaan bantuan subsidi Perumahan Griya Lawu Asri (GLA) kini menyandang status bebas bersyarat setelah menjalani 6 tahun masa tahanan.

“Bentuk penghormatan saya kepada Bu Rina karena rasa kekeluargaan dan kedekatan emosional saya dengan Bu Rina”, kata Paryono yang pernah mendampingi Rina Iriani memimpin Karanganyar. Di sisi lain, Rina Iriani mengaku terharu dan bangga terhadap loyalitas Paryono yang sudah merelakan waktunya untuk menjemput dirinya.

Di luar kesibukannya sebagai seorang politisi, Paryono aktif dalam kegiatan keagamaan. Ia pernah mengadakan Pengajian Akbar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW di Ringin Asri, Bejen, Karanganya pada 16 November 2019. Ribuan warga Karanganyar dari berbagai penjuru menghadiri acara Pengajian Akbar untuk mendengarkan tausiyah dari Gus Muwafiq dan Habib Luthfi bin Yahya. Sembari menunggu kedua tokoh kharismatik itu menyampaikan ceramah, jamaah yang hadir berdzikir dan bersholawat bersama, diiringi irama hadrah. Momen langka pun tercipta ketika Paryono dan Juliyatmono kembali bersekutu.

Paryono mengatakan, pengajian dan Dzikir Akbar ini merupakan salah satu upaya untuk merajut kembali perbedaan yang sempat terjadi pada saat pesta demokrasi, berupa pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi dan kabupaten yang digelar secara serentak pada 17 April 2019 lalu. Menurut Paryono, dalam proses demokrasi tersebut, terjadi dinamika politik di masyarakat dimana, terjadi perbedaan pandangan politik yang cukup tajam. Dan saat ini, lanjutnya, seluruh elemen harus bersatu membangun bangsa dengan mengesampingkan perbedaan yang ada.

“Semua sudah selesai, dan telah menghasilkan keputusan politik rakyat. Mari kita kembai merajut persatuan dan kesatuan bangsa ini menuju Indonesia yang maju, dengan dilandasi kerukunan dan persatuan seluruh rakyat Indonesia. Saya mengajak kembali seluruh masyarakat untuk bersatu, meskipun dalam pesta demokrasi yang baru selesai, terjadi perbedaan pandangan dan pilihan politik. Mari kita bersatu menuju Indonesia maju,“ ujar bapak lima anak ini.

Penyambung Aspirasi Rakyat
Gelanggang politik masih terbuka lebar bagi Paryono. Ia pun akhirnya mendaftarkan diri sebagai calon legislative DPR RI di daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV lewat partainya PDI Perjuangan pada Pemilihan Umum tahun 2019. Di luar dugaan, caleg dengan nomer urut 5 ini mendulang suara terbanyak di wilayah Karanganyar. Di kabupaten ini, PDIP unggul jauh diatas parpol lain dengan perolehan suara mencapai 193.998. Paryono menjadi caleg paling atas dengan meraih suara fenomenal mencapai 78.517 suara. Perolehan suara ini mengalahkan semua caleg petahana dari PDIP maupun parpol lain yang bertarung di wilayah Bumi Intanpari ini.

Dengan menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jateng IV, Paryono masih bisa mendarmabaktikan pengabdiannya pada daerahnya. Perhatiannya pada kemajuan Kabupaten Karanganyar tak pernah surut. Pemkab Karanganyar bahkan didorong untuk memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Paryono mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan di Karanganyar.

“Persoalan klasik selalu ada. Ya di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, infrastruktur, dan lainnya. Tapi saya percaya, Pemkab Karanganyar maksimal dalam menyelesaikannya. Pemkab agar lebih memaksimalkan potensi-potensi yang ada, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. Pemimpin pemerintahan harus konsentrasi penuh, untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. “Sehingga apa yang dicita-citakan tercapai. Kesejahteraan masyarakat meningkat, stabilitas sosial dan politik juga terjaga,” tuturnya saat merayakan HUT kabupaten Karanganyar yang ke-102 tahun.

Legislator dari PDIP ini berjanji, sebagai wakil rakyat dari Kabupaten Karanganyar, Sragen dan Wonogiri di DPR RI, akan ikut membantu mendorong percepatan pembangunan di Karanganyar melalui suaranya di lembaga legislatif.

“Kebersamaan dan persatuan itu menjadi modal untuk pembangunan. Untuk memajukan Karanganyar. Sebagai anggota DPR RI, tentu saya akan memperjuangkan aspirasi dari masyarakat di Dapil IV Jateng yang saya wakili. Termasuk Karanganyar, tentunya. Sehingga persoalan-persoalan yang ada bisa segera teratasi,” imbuhnya.

Selama menjadi anggota DPR RI, Paryono termasuk rajin turun ke Dapil baik secara resmi maupun tidak untuk menyerap aspirasi dan memberikan salusi. Ia membuka pintu lebar Rumah Aspirasi-nya yang berlokasi di Bejen-Karanganyar, bagi warga yang hendak menyampaikan keluh kesahnya terkait dengan masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh, sekitar 75 orang tenaga honorer dari Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti dari Semarang, Karanganyar, Grobokan, Blora, Pekalongan, Ngawi, Magetan dan Ponorogo, mengadukan nasibnya pada 26 Januari 2020 lalu.

Paryono memastikan sebagai anggota Komisi II DPR RI, dirinya akan memperjuangkan nasib para tenaga honorer. “Kami ada 50-an anggota Komisi II, lima di antaranya dari Jateng, mencoba mendesak pemerintah memperhatikan nasib tenaga honorer kategori K II, yang sekarang ini jumlahnya ada 490.000-an. Nah ini yang diperjuangkan DPR agar diangkat menjadi PNS secara bertahap minimal dalam lima tahun ini,’’ tandas anggota Panja Seleksi CPNS Komisi II DPR RI ini merespon.

Sewaktu pandemic COVID-19, Paryono juga tetap turun ke bawah menyapa konstituennya, membagikan Alat pelindung diri (APD) dan sembako. Bagi anggota Komisi II DPR RI ini, komitemennya pada wong cilik tetap dijunjung tinggi sesuai amanat partainya. Karena itu setiap ada kesempatan kunjungan kerja ke daerah pemilihannya di kabupaten Karanganyar, Sragen dan Wonogiri, akan dimanfaatkannya secara maksimal. Paryono bersama tim Rumah Aspirasi-nya misalnya, membagikan APD di setiap Puskesmas. Paryono juga menyalurkan paket sembako dan sayuran untuk para warga kurang mampu yang dikarantina.

Kini dipenghujung masa baktinya sebagai anggota DPR RI, banyak kalangan yang menginginkan dirinya maju dalam Pilkada Karanganyar pada November tahun ini. Dukungan tersebut tentu harus diresponnya sebagai seorang tokoh sekaligus pemimpin daerah yang memiliki kapasitas dan integritas. Semoga angin perubahan di Karanganyar akan berpihak kepadanya. (Fadjar)

Berita Terkait