Semarak Festival Kue Bulan 2024

adilnews | 31 August 2024, 15:41 pm | 3372 views

JAKARTA, ADILNEWS.COM –
Festival Mooncake atau Kue Bulan merupakan hari perayaan tradisional besar untuk warga Tionghoa. Perayaan ini biasa diadakan di pertengahan musim gugur.

Lebih spesifiknya lagi, perayaan ini biasa diadakan setiap tanggal 15 bulan ke 8 dalam penanggalan China. Sedangkan pada tahun 2024 ini, Festival Kue Bulan jatuh pada tanggal 17 September.

Kue bulan adalah hidangan khas makanan tradisional yang selalu ada dalam perayaan ini. Kue bulan biasanya berbentuk bulat, melambangkan keluarga yang utuh, dan berisi berbagai isian seperti kacang, pasta manis, atau telur. Makanan ini disantap bersama keluarga sambil menikmati bulan purnama.

Selain itu, makan kue bulan adalah tindakan yang kaya akan makna dalam budaya Tionghoa. Setiap gigitan dari kue ini mengandung nilai-nilai, simbolisme, dan filosofi yang dalam.

Secara keseluruhan, Festival Kue Bulan adalah perayaan yang merayakan keluarga, persatuan, kesyukuran, dan legenda budaya Tionghoa yang kaya.
Selain itu, festival ini juga menjadi kesempatan untuk bersenang-senang, menyantap makanan khas, dan menikmati pertunjukan lentera dan api unggun yang memukau.

Saat perayaan festival ini biasa diadakan ketika bulan purnama berwarna oranye atau kuning. Momen yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga sekaligus menikmati kue bulan ini ternyata memiliki legenda di balik perayaannya.

Dalam legendanya, festival ini diadakan untuk memperingati duka Chang’e. Dahulu kala, bumi memiliki 10 matahari yang mengakibatkan kekeringan di seluruh belahan dunia.

Atas perintah Kaisar Surga, Hou Yi memanah 9 matahari untuk melindungi semua orang. Dari situ pula kisah dimana kini matahari untuk bumi hanya satu. Atas keberhasilannya itu, Hou Yi dihadiahi ramuan keabadian yang kemudian disembunyikan di rumahnya.

Hou Yi ingin berbagi ramuan itu dengan istri kesayangannya, Chang’e. Namun saat ia berburu, muridnya yang bernama Feng Meng menyelinap ke rumahnya untuk mencuri ramuan itu.

Chang’e yang bermaksud mengamankan ramuan itu dari tangan Feng Meng segera meminumnya. Perlahan Chang’e naik ke bulan kemudian tak bisa kembali ke bumi.

Hou Yi yang bersedih pun mempersembahkan makanan favorit Chang’e setiap malam bulan purnama untuk mengenangnya. Oleh karena itu, festival ini juga merayakan cinta, pengorbanan, dan keabadian.

Makna Utama
Festival Kue Bulan, juga dikenal sebagai “Mid-Autumn Festival,” memiliki makna yang dalam dalam budaya Tionghoa. Beberapa makna utama dari Festival Kue Bulan adalah:

Penghormatan kepada Bulan Purnama:
Festival ini merupakan perayaan tradisional untuk mengagumi dan merayakan bulan purnama yang indah. Bulan purnama dianggap sebagai simbol kebijaksanaan, kesempurnaan, dan persatuan keluarga.

Persatuan Keluarga:
Festival Kue Bulan adalah saat yang penting bagi keluarga untuk berkumpul bersama. Momen ini menjadi kesempatan bagi anggota keluarga yang mungkin terpisah untuk saling berkumpul dan merayakan persatuan mereka.

Kesyukuran dan Panen:
Festival ini awalnya adalah perayaan panen, ketika orang-orang Tionghoa mengucapkan terima kasih kepada dewa-dewa atas panen yang melimpah. Kue bulan yang khas adalah simbol keberlimpahan hasil bumi.

Kesatuan dan Keluarga
Saat makan mooncake selama Festival Bulan Purnama, ini mencerminkan nilai kesatuan keluarga. Bulan purnama yang bulat dalam kue menggambarkan keluarga yang berkumpul bersama dalam harmoni.

Perubahan Musim dan Kehidupan
Simbolisme bulan purnama dalam kue bulan mengingatkan kita akan perubahan musim yang teratur. Ini dapat diinterpretasikan sebagai pengingat akan sifat sementara kehidupan dan pentingnya merayakan saat-saat yang berharga.

Harmoni dan Keragaman
Berbagai isian dalam mooncake mencerminkan simbol harmoni dalam keragaman. Ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan yang beragam, kita dapat mencapai harmoni dan kerjasama.
Kemakmuran dan Keberuntungan
Makan mooncake juga bisa dilihat sebagai simbol kemakmuran. Orang sering memakan mooncake dengan harapan mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan bagi keluarga mereka.

Penghormatan kepada Tradisi
Makan mooncake selama Festival Bulan Purnama juga menghormati tradisi dan leluhur. Ini adalah cara untuk menjaga warisan budaya Tionghoa dan merayakan nilai-nilai yang penting dalam budaya tersebut. (Risma/ Tangsel)

Berita Terkait