Initial M, Aktor Intelektual Kejahatan Pilpres 2024

adilnews | 31 August 2024, 22:39 pm | 1169 views

Catatan Diskusi & NoBar Film “Dirty Election di Jogja

Oleh : Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes*

Ruang Badan Wakaf UII (Universitas Islam Indonesia) yg terletak di Kampus Legendaris Lantai 3 Jl. Cik Ditiro No 1 Jogja-pun sontak bergemuruh menjawab siapa sosok “Initial M” yg ditengarai menjadi Aktor Intelektual Kejahatan Pilpres 2024, sesuai dgn Topik Diskusi & Nonton Bareng film “Dirty Election” karya APDI (Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia) yg diselenggarakan pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 pukul 10.00-14.00 WIB kemarin.

Seperti sudah menjadi rahasia umum & tidak bisa ditutup2i lagi, sosok “Initial M” inilah biang kerok selain kejahatan Pemilu 2024 juga kemunduran demokrasi secara drastis pasca Reformasi 1998 terutama 10 tahun terakhir. Rasanya belum kering cucuran darah Alm. Moses Gatotkaca (Pahlawan Reformasi dari Jogja) yg gugur diseputaran Gejayan, sekitar 5 km, namun kini perjuangan pahlawan Reformasi tsb sudah seperti diingkari oleh ulah “Initial M”, terwelu.

Belum lagi korban2 Pahlawan Reformasi dari Jakarta yg menjadi korban Tragedi Trisakti 1998 seperti Alm. Elang Mulia Lesmana, Alm. Heri Hertanto, Alm. Hafidin Royan & Alm. hendriawan Sie, yg bahkan tiap Kamis orangtua dan lerabatnya masih terus menggelar ritual “Kamisan” didepan Istana Initial M tsb, tapi nyaris sudah tidak ada perhatian samasekali. Padahal tidak mungkin tanpa keringat & cucuran darah korban2 pahlawan tsb Indonesia bisa melakukan Reformasi 26 tahun silam.

Oleh karenanya jika kemarin sebelum Gerakan massa yg terdiri tidak hanya oleh Mahasiswa tetapi juga Guru besar, Siswa-siswi, Ibu-ibu, Profesional, Buruh, Politisi, Budayawan hingga Seniman sampai Komika, yg berhasil mencegat niat jahat Anggota2 Baleg DPR-RI melakukan rekayasa atas Putusan MK No. 60 & No. 70 (dgn mereka mau mengakali merubah UU Pemilu lagi) sebelumnya beredar luas melalui sosial media tayangan “Peringatan Darurat” Garuda Putih berlatar belakang biru yg dilengkapi dgn background peristiwa th 1998 tsb adalah sebagai pengingat agar sejarah kelam Indonesia itu jangan terjadi lagi.

Sebagaimana pernah diungkap di tulisan2 sebelumnya, “Manunggaling Kalih Jagat” (Menyatunya 2 Alam) diinspirasi oleh kearifan lokal “Manunggaling Kawula Gusti” (Menyatunya Rakyat & Raja) ini yg akhirnya bisa meruntuhkan rencana jahat pat gulipat oknum2 yg mau mencederai proses demokrasi Indonesia di tahun 2024 ini kemarin. Meski harus kembali mambawa genre “Analog Horror”, tetapi cara ini masih terbukti efektif di negara ini, sebab kalau tidak maka bisa dipastikan niat begal demokrasi akan sukses & cita2 reformasi (beserta korban2 diatas) menjadi sia-sia belaka.

Itulah makanya APDi tidak mengenal lelah utk terus mengedukaai & memberi makna demokrasi dgn melakukan Roadshow Nonton Bareng & Diskusi ttg Film “Dirty Election” yg sudah diproduksi April 2024 kemarin. Film berdurasi total lebih dari 1 jam ini telah secara utuh memotret bagaimana Kecurangan, kekacauan hingga Kejahatan Pemilu 2024 dari sisi Teknis SiREKAP,, Integritas dan Hukum. Tujuamnya tidak lain & tidak bukan adalah utk membongkar aktor intelektual kejahatan pilpres 2024 yg berlangsung kemarin. Meski disadari tidak mungkin merubah hasil Pilpres yg sudah disahkan, namun setidaknya kita tidak boleh membiarkan praktek2 kotor pemilu spt kemarin terus terjadi di Indonesia.

Diawali Laporan oleh Ketua Panitia & Penjelasan Mekanisme acara oleh Pril Huseno aelaku SC & Moderator, acara dibuka oleh Ir. Akhmad Syarbini (Koordinator APDI & Ketua IA-ITB Perubahan). Selanjutnya Prof Dr Masduki S.Ag MSi (Ketua Forum Cik Ditiro) menyampaikan Keynote Speech yg memaparkan secara ilmiah proses Demokrasi yg terjadi secara umum didunia & penerapannya di Indonesia setelah sebelumnya Saya juga menceritakan ttg Sinopsis Film Dirty Election dan sempat pula menjelaskan filosofi Tari Golek yg diperagakan saat awal acara yg menunjukkan kearifan lokal Jogja, karena Tari Golek ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX tsb sebrnarnya juga berarti proses pencarian jati diri seseorang.

Tampil selaku Pembicara selanjutnya adalah Prof Chudry Sitompul (Pakar Hukum UI) & Dr. Sobirin Malian SH M.Hum (Ahli Hukum Tatanegara UAD) yg sempat menghangatkan acara dgn pembawaan materinya yg sangat berapi-api & membakar semangat peserta diskusi & nonton bareng ini. Dilanjutkan materi dari Kaka Suminta (SekJen KIPP), Akhyar ST (SekJen IA-ITB) dan Dr. Ir. Leony Lidya (Ahli IT UnPas), ditutup oleh Hairul Anas Suaidi ST (Ahli IT ITB) melalui sambungan Zoom karena posisi berada di Bandung.

Bagi yg kemarin tidak sempat mengikutinya secara langsung di lokasi maupun Daring menggunakan sarana Zoom & YouTube, tayangan secara utuh bisa diakses melalui link www.youtube.com/live/PNTvqZRz-jo?si=HdnZvasg4EnJUqC_ agar bisa menjadi saksi bagaimana proses edukasi & pembelajaran demokrasi ini makin tersosialisasi di masyarakat. Dari tayangan tsb juga bisa dilihat bagaimana antusiasme peserta yg ditunjukkan oleh Ibu Khofifah, mas Ikhsan dan pak Muslich Muslich yg aktif meyampaikan pendapatnya dikesempatan sessi diskusi yg diberikan.

Kesimpulannya, ruang publik utk melakukan diskusi semacam ini harus terus dibuka di Indonesia, jangan sampai situasi negara ini kembali kepada suasana jaman rakyat dibatasi utk bicara apalagi mnyampaikan aspirasinya. Sosok “Initial M” yg disebut2 terus diacara kemarin sebagai Aktor intelektual Kejahatan Pilpres 2024 inipun harus mendapatkan ganjaran setimpal alias hukuman yg sepadan dgn apa yg sudah diperbuatnya selama satu dekade terakhir, karena dialah juga yg merusak tatakan demokratis yg sudah susah2 dibangkitkan dgn Reformasi th 1998 lalu dan kini menjadi seperti kembali ke titik nadir kembali. Siapakah sebenarnya Initial M tsb ? Mungkin jawabannya ada pada Foto yg “digantung” oleh Mahasiswa Jogja pada Aksi massa beberapa hari terakhir kemarin ..

*Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes – Keynote Speaker pada acara Diskusi & NoBar film Dirty Election, Pemerhati Telematika-Multimesia-AI-OCB Independen

Berita Terkait