(Foto: Antara)
Ir. KPH. Adipati, Bagas Pujilaksono Widyakanigara Hamemgkunegara, M.Sc., Lic.Eng., Ph.D. Universitas Gadjah Mada, dan Seniman/Budayawan Yogyakarta
Bukan fitnah atau hoax, sebuah kenyataan. Ini persoalan institusi, bukan peribadi.
Belum tuntas, tuduhan Peter Carey atas kasus plagiarism dosen-dosen FIB UGM pada sebuah buku sejarah, muncul kabar Anggito Abimanyu, dosen Sekolah Vokasi UGM akan pengukuhan professor.
*Anggito Abimanyu, terbukti sah dan menyakinkan dan diakui sendiri, beberapa tahun yang lalu, menjiplak karya tulis*.
Jumpa pers, Anggito Abimanyu didampingi Rektor UGM kala itu, Pratikno. Anggito Abimanyu mengundurkan diri sebagai dosen UGM. Saya kira mengundurkan diri beneranan. Ternyata hanya tipu-tipu.
Selang beberapa waktu, Anggito Abimanyu masih bercokol di UGM, yaitu di Sekolah Vokasi. Dan dalam waktu dekat akan pengukuhan professor.
Professor kualitas macam apa kalau hobinya menjiplak karya tulis? Apa tidak malu dengan mahasiswa/mahasiswi UGM, diajar dosen tukang njiplak?
Plagiarism tidak pernah bisa ditolerir di dunia kampus. *Kriminal*.
*Azas kepatutan, etika dan moralitas akademik sudah sirna di UGM*.
Orang semacam Anggito Abimanyu ini, kalau di Universitas-universitas negara maju, sudah dipecat dengan tidak hormat.
Memalukan dan menjijikkan!
Rumornya, Anggito Abimanyu saat ini menjadi Wamenkeu RI. Luar biasa.
Kasus plagiarism di UGM bukan hanya kasusnya Anggito Abimanyu, buanyak, dan tidak pernah tuntas.
*UGM sangat permissive terhadap plagiarism, namun sangat brutal dan sadis terhadap orang kritis dan jujur*.
Mau dibawa kemana UGM ini? Sedih saya.
UGM adalah miniatur kebobrokan Indonesia saat ini.
Belum cukup, beberapa waktu yang lalu, dosen UGM, Yudi Utomo Imardjoko tersandung kasus pidana, penggelapan uang sebuah perusahaan dan tppu, dan sekarang statusnya DPO tersangka Polda Jatim.
Isterinya Yudi, yang dosen UGM juga, juga dilaporkan ke DirKrimum Polda DIY karena menjual aset sitaan Polda Jatim.
Mengerikan sekali…kriminal….
Mau dibawa kemana UGM ini?????
Innallilahi wainnallilahi rojiun.
Sebagai orang dalam UGM, saya tidak punya jalur aspirasi. Saya sudah mengingatkan, sisanya, sumonggo…
Negara Indonesia bubrah.
