
TRENGGALEK, ADILNEWS.COM – Tunai sudah tugas Tim SAR gabungan dalam “memburu” 6 korban dalam satu keluarga yang tertimbun tanah longsor, di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sejak terjadinya insiden, Senin lalu (19/05/2025).
Dalam pencarian hari ke 6, Sabtu sore (24/05/2025), Tim SAR gabungan dari aparat negara dan unsur relawan, berhasil menemukan 4 orang korban termasuk Balita usia 2 tahun. Para korban umumnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, tertimbun material longsor setinggi 3 meter.
Para korban itu masing-masing Tulus (63 tahun), Yatini (59 tahun), Nitin Prawesti (37 tahun) dan Thoriq Haidar Nafis (2 tahun). Para korban itu terkait hubungan keluarga berupa suami, istri dan anak, serta tinggal serumah yang rata tanah tertimpa longsor tersebut.
Para korban dievakuasi para petugas yang terlibat dalam rescue dari timbunan, dan langsung dilarikan ke RSUD dr. Soedomo, Trenggalek. Itu diperlukan guna dilakukan identifikasi lebih detil para korban oleh tim medis rumah sakit setempat.
“Keempat korban meninggal dunia itu dikirim ke rumah sakit setempat untuk keperluan identifikasi ya. Proses pencariannya melibatkan semua potensi SAR. Juga menggunakan eksavator, termasuk penggalian manual,” kata Nanang Sigit, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, dalam Siaran Pers, Sabtu (24/05/2025).
Sedangkan dua korban lain, yang juga kaitan keluarga, ditemukan dua hari lebih dulu atau pencarian hari ke 4, Kamis (22/05/2025). Keduanya adalah Mesinem (82 tahun) dan Yatemi (65 tahun). Dua korban itu merupakan kedua orang tua sekaligus kakek dan nenek dari 4 korban yang baru saja ditemukan.
“Alhamdulillah sudah clear (genap 6 korban ditemukan semua). Para korban dilarikan ke rumah sakit setempat dulu. Dua korban yang ditemukan lebih dulu juga dikirim ke rumah sakit,” tutur Joko, salah seorang personel SAR Trenggalek yang turut operasi pencarian, kepada adilnews.com lewat pesan pendek.
Dia membenarkan bahwa ke 6 korban tewas tersebut adalah anggota keluarga, yang tinggal serumah di ketinggian 400 – 700 MDPL di wilayah pegunungan tersebut. “Iya. Memang. Semua korban itu adalah anggota keluarga terdiri kakek, nenek, anak dan cucu,” tambahnya.
Menurutnya, pencarian hari ke 6 itu relatif berjalan lancar, lantaran didukung cuaca wilayah setempat yang cerah. Kondisi itu memudahkan para pencari dalam menelusuri posisi dan menemukan para korban.
Keempat korban langsung dimakamkan dipemakaman umum desa setempat, setelah dilakukan identifikasi pihak rumah sakit pemerintah. (fin)
