Serang Mobil Brimob, Satgas Ops Damai Cartenz Tembak Mati Ekstremis OPM di Jayawijaya

adilnews | 10 June 2025, 10:16 am | 513 views

MADIUN, ADILNEWS.COM – Seorang anggota ekstremis OPM diduga anak buah Egianus Kogoya, berhasil ditembak mati Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz. Insiden itu berlangsung dalam konfrontasi sporadis di wilayah Kampung Pugima, Distrik Walelagama, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Senin malam (09/06/2025).

Korban belum diketahui identitasnya. Dia mengalami beberapa luka tembak di tubuhnya. Diantaranya, dua luka tembak punggung tembus dada, satu luka tembak tembus telapak tangan kanan dan satu luka tembak di paha kiri.

Saat terjadi kontak senjata, korban berjibaku bersama gerombolannya, yang diperkirakan berjumlah sekitar 15 orang. Dalam serangan itu, aparat bersenjata negara memperkirakan, gerilyawan anti Indonesia itu menyerang dengan 7 pucuk senjata laras panjang dan 1 pucuk laras pendek.

Korban yang mati seketika saat kontak senjata dalam suasana gelap gulita itu, diketahui terjungkal di jurang sekitar lokasi adu peluru. Petugas segera mengevakuasi jasad korban, mengirimkannya ke RSUD Wamena guna dilakukan proses identifikasi tim medis.

“Tim Gakkum yang disusul Satgas Tindak dari arah longsoran Kurima, langsung melakukan penyekatan menuju jalan Tembus Pugima. Sekitar pukul 21.18 WIT kembali terjadi kontak tembak, antara Tim Satgas Gakkum 2 yang dipimpin AKP Budi Basra dengan sekitar tujuh anggota KKB, di wilayah Kampung Maima, Distrik Asotipo,” terang Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, Kaops Damai Cartenz, dikutip adilnews.com dari Siaran Pers yang dikirim Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, Selasa (10/06/2026).

Baku tembak itu, menurut Faizal, terjadi ketika Tim Satgas Gakkum melakukan patroli. Sontak para personel mendengar tembakan dari arah kiri depan kendaraan tim. aparat ‘membeli’ serangan tersebut hingga matinya korban.

Hasil identifikasi menyebutkan, korban merupakan anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya. Hal itu berdasar kecocokan fisik, wajah, pakaian serta dokumentasi visual yang beredar saat korban bersama Egianus Kogoya.

“Meski begitu, saat ini kami masih melakukan pendalaman untuk identitasnya,” tambah Faizal.

Aparat mengamankan sejumlah barang bukti yang melekat pada tubuh korban, yang mengarah pada keterlibatannya dalam gerombolan KKB.

Barang bukti itu antara lain, 1 unit radio komunikasi HT, 1 unit ponsel Vivo Y17 dan satu bungkus ganja kering. Barang bukti terakhir menunjukkan, korban diduga pengguna narkotika jenis ganja.

Barang bukti lain yang turut diamankan, sebuah jaket hitam, sebuah tas hitam, sebuah noken berisi antara lain: 1 korek gas, pecahan cermin 4 butir permen karet happydent, 3 butir permen kopiko, sebuah jam tangan, 1 unit charger HP, sebungkus rokok anggur, seikat rokok daun, 1 unit charger HT dan 9 untai kalung manik warna kuning, biru dan hitam putih.

Korban juga membawa obat-obatan yang ikut disita berupa 4 kaplet Tetracycline HCL, 6 kaplet Paracetamol, 7 kaplet Asam Mefenamat. Serta yang terkait dengan penembakan, aparat menyita 96 butir peluru senapan angin.

Siaran Pers yang dirilis Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, diterima adilnews.com, Selasa (10/06/2025) pukul 04.45, menyebutkan, awalnya pihak aparat negara mengetahui jejak ekstremis OPM berada di area bawah Jembatan Wesaput, pada Senin (09/06/2025) pukul 06.30 WIT.

Saat itu, menurut Sambom, sejumlah anggota OPM itu menumpang sebuah mobil sewaan yang tengah meluncur. Aparat langsung berupaya melakukan pengejaran sampai di Jembatan Pike.

Upaya pengejaran dilanjutkan aparat menggunakan 2 unit mobil dinas Brimob. Merasa terdesak, gerombolan OPM keluar mobil dan lari menyelamatkan diri mencari lokasi aman. Sedangkan pengemudinya lanjut meluncur.

Dua mobil Brimob berhasil mendapati mobil sasaran, namun pengemudinya telah menghilang. Aparat kemudian mengamankan kendaraan sewaan OPM tersebut ke Mapolres Wamena, sebagai barang bukti untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Menginjak pukul 18.15, bilang Sambom, pihaknya mulai melakukan serangan di wilayah Kampung Pugima, Distrik Walelagama, terhadap 2 unit mobil Brimob, pemburu tadi, yang sedang terparkir.

“Kami serang dua mobil Brimob itu. Kami belum pastikan ada korban atau tidak. Kami sengaja tidak membakar mobil, lantaran suasana gelap sekali. Akhirnya kami putuskan mundur. Namun, aparat tetap melakukan tembakan ke area kosong, karena pasukan kami sudah meninggalkan lokasi,” aku Sebby Sambom.

Sambom mengaku belum mengetahui apakah terdapat korban, baik pihaknya maupun aparat, dalam serangan tersebut. Dia mengatakan, sengaja tidak membakar kendaraan Brimob lantaran suasana dalam keadaan gelap gulita. (fin)

Berita Terkait