
MADIUN, ADILNEWS.COM – Seorang prajurit TNI anggota Kodim 1715/Yahukimo ditembak gugur milisi OPM, di area Jembatan Kali Biru, Jl. Serada, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Senin pagi (16/06/2025) sekira pukul 10.45 WIT.
Keadaan korban, Serka SM, anggota Bintara Kesehatan (Bakes) pada Kodim dimaksud, dalam posisi terlentang di rerumputan pinggir jalan aspal. Kedua kaki menempel pada pijakan kaki motor matic yang dikemudikannya yang terguling.
Saat kejadian, prajurit yang sampai akhir hayatnya setia kepada NKRI itu, mengenakan celana panjang doreng khas TNI dipadu kaus motif serupa, serta helm warna hitam. Di dada sebelah kanan terdapat bercak darah, diduga tertembus peluru, yang ditandai titik lubang pada kausnya.
“(Saat kejadian korban) Tidak bawa (senjata pistol maupun laras panjang), Bang. (Sesaat setelah kejadian, korban langsung dilarikan) ke RSUD Dekai (oleh sejumlah prajurit TNI),” kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, yang diwawancarai adilnews.com, melalui pesan pendek, Senin (16/06/2025) pukul 11.52.
Dijelaskannya, korban bergerak meninggalkan RSUD Dekai, usai menunaikan tugas sesuai bidangnya (kesehatan), mengendarai sepeda motor matic warna putih. Korban bermaksud kembali ke markasnya, Makodim 1715/Yahukimo, untuk kembali mengemban tugas sebagai tenaga kesehatan. Namun baru sampai di area Jembatan Kali Biru, KM 4 CO 54M, korban langsung ditembak gerombolan pengkhianat bangsa dan negara.
“Jadi penembakan itu terjadi saat almarhum Serka SM kembali dari RSUD Dekai menuju Makodim 1715/Yahukimo. Di tengah perjalanan tiba-tiba ditembak OPM, mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia. Pelaku saat ini dikejar aparat TNI,” tegas Candra Kurniawan.
Para pelaku, sebut Candra, diidentifikasi sebagai anggota separatis TPNPB-OPM dari Kosap VI/Yahukimo. Meski tidak disebutkan berapa jumlah pelaku, namun pihak prajurit TNI saat ini telah bergerak melakukan pengejaran separatis OPM tersebut.
Sementara Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan, pihaknya mengetahui adanya peristiwa penembakan prajurit TNI tersebut berdasar laporan intelijen OPM (PIS). Meski pihak TNI mengonfirmasi korban tidak membawa senjata, namun Sambom mengaku terjadi baku tembak antara korban dengan anggota gerombolannya.
“Terjadi baku tembak antara TNI dengan pasukan TPNPB-OPM yang berlangsung di Yahukimo. Satu anggota TNI tewas ditembak mati pasukan kami. Informasi lebih lengkap akan kami siarkan menyusul,” ucap Sambom.
Pihak yang bertanggung jawab atas penembakan prajurit TNI itu, klaim Sambom, adalah Panglima Kodap XVI/Yahukimo, Brigjen OPM Elkuis Kobak. Selain itu, Sambom lagi, jajaran dibawahnya yang juga turut bertanggung jawab adalah Komandan Operasi TPNPB Kodap XVI/Yahukimo, Mayor OPM Kopitua Heluka. (fin)