Serangan Israel Terhadap Penjaga Perdamaian PBB, Personel TNI Korbannya

adilnews | 10 October 2024, 23:58 pm | 69 views

JAKARTA, ADILNEWS.COM – Serangan tentara Israel (IDF) terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon telah melukai dua personel TNI dikecam pemerintah Indonesia. Serangan tersebut juga dianggap merupakan pelanggaran berat terhadap Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

“Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai dua personil pasukan penjaga perdamaian PBB asal IndonesiaI. Kami menegaskan serangan apapun terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan Resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL,” tandas Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, sebagaimana pernyataan singkat yang disampaikan oleh Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat pada Kamis malam, 10 Oktober 2024.

Kemlu memastikan kedua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura, Lebanon selatan.

Adapun pangkalan militer UNIFIL yang diserang Israel berada di dalam area “Garis Biru” yang merupakan garis demarkasi antara Lebanon dan Israel, ucap dia.

Seperti diketahui, pasukan perdamaian yang tergabung pada UNIFIL bertugas di bawah mandat DK PBB melalui Resolusi 1701 tersebut untuk mendukung stabilitas Lebanon.

Sejauh ini, kedua personel tersebut telah menerima perawatan di fasilitas medis terdekat dan saat ini dalam kondisi stabil. Menlu RI memastikan luka yang dialami mereka berasal dari luncuran peluru dari tank Merkava milik pasukan Israel.

Lebih lanjut Retno memastikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Komandan Kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarters Support Unit) terkait serangan Israel ini.

Sementara itu, Menlu RI menegaskan bahwa pasukan dan properti UNIFIL, serta keselamatan dan keamanan mereka, harus dihormati siapapun termasuk pasukan Israel.

Menlu Retno juga menyoroti pernyataan UNIFIL yang mendesak Israel mematuhi kewajibannya dalam memastikan keamanan personel dan premis PBB.

“Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya wilayah PBB yang tak dapat dilanggar dalam segala waktu dan keadaan,” pinta Retno.

Serangan Langsung IDF
Subuh waktu setempat, tentara Israel menyerang bangunan Tower Pengamatan (OP 14) UNIFIL di UTM 36S 698201 3665508 Green Hill, Naqoura yang mengenai Pratu Mar Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra. Mereka sedang berjaga tower saat serangan tersebut terjadi.

Sebelumnya, oada pukul 08.30 WS Naqoura HQ melaksanakan Alarm level 3, seluruh personel masuk ke dalam bungker dan Pos-Pos Jaga. Selanjutnya pada 18.00 LT Pratu Eggy dan Praka Nofrian (Tim B) melaksanakan naik jaga Tower Pengamatan (OP) 14.

Pada pukul 00.45 LT aktivitas saling tembak menjadi antara IDF dan kelompok Hizbulloh, Ledakan dan luncuran dari kedua belah pihak mulai terlihat dan terdengar. Pada 04.00 WS situasi Kontak tembak semakin gencar, Tank Merkava IDF terpantau berada di seputaran Green Hill. Pada pukul 04.55 WS jajaran penjaga Tower Pengamatan melaporkan beberapa tembakan Merkava di sekitar Green Hill

Tepat pada pukul 05.00 WS Personel Jaga Tower Pengamatan (OP) 15 melihat adanya laser yang membidik Tower Pengamatan (OP) 14. Limaenit kemudian mereka melaporkan adanya Luncuran mengenai Tower Pengamatan (OP) 14. Tak lama kemudian mereka terkena Rekoset luncuran. Korban kemudian dievakuasi ke Hospital Unifil HQ

Korban Pratu Mar Eggy mengalami luka ringan kaki kanan dan tangan kiri, serta pernapasan sesak. Begitu pula Praka Nofrian alami luka ringan pada kaki kanan dan sesak nafas.

Penanganan medis terhadap korban telah dilaksanakan ronsen dan USG dengan hasil normal. Korban juga melaksanakan pemeriksaan organ dalam lanjutan. Telinga kiri Pratu Eggy mengalami berdenging dan akan dilaksanakan pemeriksaan lebih mendalam. (Fadjar/ JKT)

Berita Terkait