Dengan Yayasan Nalar Naluri Nurani, Ganjar Pranowo dkk Ingin Semua Bertindak

adilnews | 28 October 2024, 17:02 pm | 159 views

SLEMAN, ADILNEWS.COM – Dengan semangat Sumpah Pemuda yang menjadi penerang bagi masa depan, Ganjar Pranowo dan sejumlah akademisi UGM dan aktivis berkumpul meluncurkan Yayasan Nalar Naluri Nurani. Dengan tekad bulat dan tulus ikhlas, mereka berniat memulai langkah-langkah kecil untuk merawat Indonesia melalui nalar, naluri, dan nurani.

Ganjar menjelaskan, yayasan ini lahir dari menggali nilai-nilai hubungan antarsesama. Baginya, Indonesia memiliki masa lalu yang hebat dan semangat yang luar biasa. Hal tersebut bisa dicapai dengan nalar, nurani, naluri yang baik.

“Semua harus bertindak. Dari lini apapun, dari profesi apapun. Kami akan mencoba semaksimal mungkin memberikan solusi bagi bangsa kita,” tandas Ganjar di Bulaksumur, Sleman, Senin (28/10/2024).

Yayasan Nalar Naluri Nurani digagas oleh Prof Muhammad Baiquni (Guru Besar Fakultas Geografi UGM), Ganjar Pranowo (Ketua Umum Kagama), Nia Sjarifudin (Aktivis Perempuan), Okky Madasari (Sastrawan), Nazir Foead, Haryadi, Didik Supriyanto, Sandhya Yudda, dan Puthut Yulianto. Dengan Nalar, Naluri, dan Nurani, mereka ingin mendorong langkah-langkah ke depan menuju bangsa yang sehat jiwa dan raga, mandiri dan berdaya, berkesadaran lingkungan, beretika, dan bermartabat.

Dalam keterangannya, Okky Madasari mengatakan setidaknya ada tiga fokus kesadaran yang akan digagas oleh yayasan ini. Pertama adalah kesadaran politik agar masyarakat Indonesia mau terlibat aktif dan sadar akan haknya sebagai warga negara.

Kedua menurut Okky adalah kesadaran lingkungan. Diharapkan nanti masyarakat Indonesia bisa cinta dan peduli pada lingkungannya. Selanjutnya, lingkungan inilah yang secara selaras akan membangun manusia di dalamnya.

“Terakhir, adalah kesadaran akan kesehatan manusia secara holistik. Dalam berkancah dalam pendidikan politik, Yayasan Nalar Naluri Nurani akan menaruh perhatian lebih pada kesehatan jiwa,” ujar Okky

Cakupan wilayah kerja yayasan ini berskala nasional. Jogja dipilih karena spesial bagi semuanya. Itu juga menurutnya, simbol agar sesuatu tidak selalu dimulai dari Jakarta.

Selanjutnya yayasan ini dipastikan akan langsung bergerak untuk melakukan serangkaian program di berbagai daerah. Dalam praktiknya juga akan melibatkan banyak seniman. “Budaya itu akhirnya menjadi alat kerja. Dalam mencapai tiga kesadaran itu memang pakai ekspresi kebudayaan,” tandasnya.

Lewat lembaga tersebut, mereka mengemban visi Indonesia yang tercerahkan, sadar lingkungan, dan bertanggung jawab sosial, di mana warganya aktif berpartisipasi dalam pembangunan yang demokratis, berkelanjutan, dan penuh kesadaran spiritual.

Mereka juga membawa misi untuk mendorong pembangunan manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental. Juga mereka hendak mempromosikan pendidikan yang menginspirasi generasi muda Indonesia untuk memahami dan melindungi lingkungan alam serta mendorong budaya berkelanjutan.

Selain itu, mereka ingin mengembangkan kesadaran kritis dan memberdayakan manusia Indonesia menjadi warga negara yang berpengetahuan dan bertanggung jawab sehingga dapat terlibat dalam pembangunan demokrasi dan pembentukan karakter bangsa. Mereka juga ingin mengembangkan kemampuan emosional dan spiritual masyarakat untuk pembentukan karakter, kesadaran diri, empati, dan komitmen terhadap kesejahteraan kolektif bangsa.

“Dengan peluncuran Yayasan Nalar Naluri Nurani, kami berkomitmen untuk bersama-sama berupaya membangun masa depan Indonesia yang lebih baik, di mana setiap warga negara dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan kesadaran akan pentingnya lingkungan dan nilai-nilai kemanusiaan,’ jelas mereka. (Fadjar/ Jogja)

Berita Terkait