Analisis Video Pidato Pengunduran Diri Airlangga Hartarto (yg Tidak Lancar)

adilnews | 13 August 2024, 01:07 am | 829 views

Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes*

Hari-hari ini Viral Pengunduran Diri Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Golkar melalui Rekaman Pernyataan Video yg dibuat & diedarkannya pada hari Minggu, 11/08/24. Selain Rekaman Resmi Video-nya sendiri yg banyak beredar, belasan bahkan puluhan analisis ttg Hal tsb merebak di berbagai platform, baik di media konvensional (TV, Radio, Media Cetak dsb) apalagi di media digital (YouTube, TikTok, Facebook, Instagram, WhatsApp Group dsb).

Meski harus diakui saya memang pernah menjabat sampai di posisi Wakil Ketua Umum DPP dan sebelumnya juga sempat menduduki posisi selaku Ketua Departemen Kominfo (Komunikasi & Informatika) salahsatu Parpol besar di Indonesia, namun karena memang de facto & de jure saya sudah mengundurkan diri secara terhormat & bermartabat (resmi menggunakan surat) semenjak 4 tahun lalu, tepatnya per 11/03/2020, maka analisis ini samasekali tidak bernuansa politis dan murni teknis berbasis SI (Scientific Identification / Identifikasi Sains).

Jadi metode SI ini selain bisa digunakan juga utk Analisis Rekaman Video “syur” AD (anak musisi DB, ex Group Band Nf) yg dibuat oleh AP, mantan pacar Ybs dan diedarkan oleh AP (27th) pada hari Senin 19/12/2022 melalui media sosial X (Twitter) dengan akun S*** username @b***** yg kemudian jadi semakin Viral ketika Senin, 24 Juni 2024 pukul 01:34 di-posting di Akun “KC” / @e…… Yg melakukan re-post dari link t…..id. 2 (dua) Video Syur yg masing2 berdurasi 11-detik & 19-detik ini merupakan bagian dari total aslinya yg berjumlah 5 (lima) rekaman Video & konon direkam oleh AP tanpa disadari oleh AD selaku Saksi Korban kasus Video Porno tsb.

Kembali pada Rekaman Video yg dibuat oleh Airlangga Hartarto sebagai inti tulisan ini, analisis ini bersumber dari Rekaman Video dari Angle (sudut) yg berbeda dgn Rekaman Resmi Video yg mayoritas ditayangkan di berbagai media sebelumnya. Karena video yg resmi diambil dari posisi tepat berada didepan Sosok / Wajah Airlangga Hartarto, namun video yg ditayangkan di kanal YouTube Suara.com melalui URL: youtu.be/r_tqquxj20c?si=iIYNRd9b4LLafLeV dgn judul “Airlangga Hartarto Disuruh Baca Ulang Kalimat Pengunduran Diri” ini diambil dari posisi sedikit menyamping, yg biasanya dimaksudkan sebagai Sudut kamera Alternatif / cadangan bilamana kamera Utama -yg tepat didepan wajah- mengalami gangguan atau memang sengaja agar tidak terkesan terlalu statis (ganti angle shooting).

Sedikit catatan teknis soal Kamera Utama yg digunakan (agar Sosok Pembaca Statemen terkesan “hafal” & tidak tampak membaca teks) maka memang lazim digunakan bantuan Alat bernama “Teleprompter”. Perangkat ini banyak dijumpai di Studio2 TV / Broadcast dan juga saat seseorang berpidato di Podium agar bisa (seolah2) tampak lancar berbicara tanpa teks, padahal sesungguhnya dia hanya tinggal membaca melalui Teleprompter tsb. Selain Teleprompter, para Presenter / Orator juga bisa dilengkapi dgn Earpiece Feeder (yg bisa dipandu dari Orang lain) agar seolah2 tampak lancar dalam atau pintar menjawab, sebagaimana Kasus Samsul yg melakukan cheating ini dlm Debat yg lalu.

Kemarin Teleprompter yg digunakan Airlangga Hartarto bermerk “Ikan Studio”, kebetulan namanya memang “Ikan” (tetapi tidak ada hubungannya dgn Kuis nama2 ikan yg sempat Viral bbrp tahun lalu), karena produk dari Houston Texas Amerika ini kebetulan saja bernama “Ikan” & memang sering digunakan dlm Video Production Unit. Menggunakan Layar LED (Light Emitting Diode) Monitor ukuran 14″ sd 20″ yg dipantulkan ke kaca cermin tepat didepan Lensa Camera yg digunakan, maka ketika seseorang membaca teks di Layar Monitor tsb akan tepat menghadap Lensa Kamera (& membuatnya seolah2 “Hafal tanpa teks”, padahal membaca).

Uniknya dalam Video yg ditayangkan di YouTube Suara.com diatas, meski sudah menggunakan Teleprompter Text yg dipasang tepat didepannya, ternyata beberapa kali Airlangga Hartarto salah membaca detail & bahkan harus mengulang kata2 / kalimat yg salah tsb. Padahal kita kenal Ybs adalah seseorang yg sudah cukup senior -apalagi selain Ketum Partai juga selaku Menko / Menteri Koordinator- yg membuatnya pasti sudah terbiasa & tidak canggung, apalagi terkesan “grogi”, dalam membaca Teleprompter. Mengapa bisa demikian? Hal ini mungkin perlu analisis dari Pakar Gestur atau Psikolog utk bisa membaca “Suasana hati” Airlangga Hartarto saat itu.

Kesalahan pertama terjadi pada Menit ke-3 detik ke-10 saat kalimat “… selaku Presiden 2025 … (kita ulangi ya, nanti di-CUT ya)”. Kesalahan selanjutnya di menit ke-3 detik ke-28 saat kalimat ‘ … dalam kemenangan pas, pasangan (kita ulangi ya)”. Hal yg cukup fatal terjadi di menit ke-4 saat harus dikoreksi oleh “pengarah gaya Video, kemungkinan oleh RM alias Cl” dalam kalimat “…sebagai presiden periode 2024-2029 …” dimana kalimat ini harus diulangi karena kurang kalimat ” … dan wakil presiden periode 2024-2029 …”. Jadi, mengapa Airlangga Hartarto tampak tidak lancar mengucapkan kata2 tertentu ?

Sekali lagi selaku Analis teknis Rekaman Statemen Video diatas, saya memang tidak melakukan content analysis terhadap teks yg dibaca atau psichological analysis terhadap orang yg membacanya, karena hal tsb akan bisa jadi bahasan Pakar yg lain yg tentu akan jauh lebih detail sesuai kepakarannya. Namun demikian dgn adanya Analisis teknis Video (asli) ini bisa terungkap “Ada apa dan Bagaimana” kondisi faktual (suasana hati / psikologis) Airlangga Hartarto saat membaca Statemen yg dibuatnya tsb, karena kalau memang kondisinya “baik baik saja” tentu Ybs akan dengan sangat mudah dan lancar dalam berbicara, tidak perlu mengulang2 beberapa kata atau bahkan kalimatnya.

Kesimpulannya, Analisis teknis berdasar SI / Identifikasi Ilmiah Rekaman Video Pernyataan Airlangga Hartarto dibalik Rekaman resmi yg beredar selama ini akan bisa jadi Bukti Ilmiah & Faktual kondisi yg kemarin terjadi. Kalau saja para analis politik kemarin sudah bisa menprediksi background Pengunduran Diri seorang Ketum Partai (yg dalam isi Pernyataannya sendiri menyebut semua Fakta Kesuksesan yg dilakukannya selama menjabat), maka Rekaman Video dan Analisis Teknis ini sangat bisa memperkuat dan menjadi Bukti Sahih yg tidak terbantahkan. Ini AADC-3, Tapi bukan AADC (Ada Apa Dengan Cinta) biasa, tetapi Ada Apa Dengan Cawe-cawe … ?

*Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes – Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen

Berita Terkait