Bandung – Ratusan praktisi Falun Gong (Falun Dafa) dari berbagai daerah di Indonesia membentuk formasi di Monumen Bandung Lautan Api dan Lapangan Tega Lega, Kota Bandung pada Minggu pagi, 12 Mei 2024. Mereka yang berpakaian warna kuning putih ini berkumpul dalam rangka merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” yang jatuh pada tanggal 13 Mei 2024.
Sehari sebelumnya, mereka mengadakan “Konferensi Berbagi Pengalaman Berkultivasi Falun Dafa 2024” di Kota Bandung yang diikuti oleh para praktisinya dari berbagai daerah dan kota di Tanah Air. Acara tersebut merupakan ajang bagi para pengikut Falun Dafa untuk bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam berlatih kultivasi jiwa dan raga ini, khususnya manfaat kesehatan dan perubahan sikap atau prilaku yang dialaminya setelah latihan spiritual ini.
Konferensi berbagi pengalaman adalah kegiatan rutin tahunan yang digelar oleh Himpunan Falun Dafa Indonesia, yang diikuti oleh para praktisi Falun Dafa di seluruh Indonesia. Seringkali praktisi dari negara-negara tetangga juga hadir meramaikan kegiatan ini. Pada tahun ini secara khusus konferensi digelar di Kota Bandung. “Kota Bandung dipilih sebagai lokasi acara konferensi karena memang belum pernah diadakan disana. Selain itu di kota ini sudah ada sejumlah praktisi Falun Dafa yang membuka tempat latihan,” jelas Gatot Machali, Ketua Himpunan Falun Dafa Indonesia kepada ADIL News.
Di luar konferensi, sorenya para praktisi yang tergabung dalam barisan marching band dan genderang pinggang juga tampil di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Bandung pada Jumat (10/5/2024). Kedua barisan musik tersebut membawa spanduk yang bertuliskan ‘Falun Dafa’. Penampilan kedua group musik tersebut menjadi perhatian warga kota Bandung yang melintasinya. Warga kagum atas atraksi marching band dan genderang pinggang yang mempesona dengan alunan musik yang berirama.
Sebagian praktisi juga mengadakan workshop pengenalan Falun Dafa selama dua hari di Mall Paskal 23 Kota Bandung pada 10-11 Mei 2024. Selain menjelaskan tentang latihan kultivasi jiwa dan raga ini, mereka juga memperagakan gerakan latihan ini dan memberikan testimoni atas manfaat kesehatan jiwa dan raga yang dirasakannya. Mereka juga memberi kesempatan warga yang menonton untuk bertanya.
Selama di kota Bandung, sejumlah praktisi Falun Dafa aktif mengenalkan latihan kultivasi ini ke publik. Mereka membagikan bunga lotus serta brosur yang menjelaskan tentang latihan meditasi ini dan fakta kebenaran tentang Falun Dafa. Banyak orang yang dengan senang hati menerima bunga lotus dan brosur, mereka menanyakan tempat latihan di Bandung, yang memang rutin diadakan latihan setiap Minggu pagi di IKEA Kota Baru Parahyangan, kota Bandung.
Latihan Falun Dafa, yang juga dikenal sebagai Falun Gong, menarik sekitar 70 juta hingga 100 juta pengikut di Tiongkok pada tahun 1990-an. Berfokus pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, disiplin spiritual ini menggabungkan meditasi dan latihan gerakan yang lembut. Latihan ini pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Master Li Hongzhi pada tahun 1992.. Sejak dilarang di Tiongkok pada 20 Juli 1999, Falun Dafa justru menyebarluas ke seluruh dunia termasuk di Indonesia. (Risma)