JAKARTA, ADILNEWS.COM – Sisingamangaraja XII mewariskan nilai keberanian, ketulusan, kejujuran dan kesetiaan. Kisah perjuangan pahlawan nasional dari Sumatra Utara pada akhir abad ke-19 itu sangat heroik dan penuh dengan nilai-nilai yang bisa ditiru oleh generasi kini.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan dukungan upaya mengangkat cerita kepahlawanan itu dalam sebuah film agar bisa jadi teladan bagi generasi muda.
“Kita membutuhkan lebih banyak figur-figur pahlawan ya, untuk menggali nilai-nilai yang diperjuangkan dan itu bisa di transfer ke generasi berikutnya. Kementerian Komdigi mendukung dan mendorong banyak generasi muda untuk bisa mendalami sejarah lewat berbagai macam medium, termasuk film,” ungkapnya usai Diskusi Film Dokumenter Sisingamangaraja XII di Phala Wan Cafe, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (06/03/2025).
Mengangkat tema pahlawan nasional, film dokumenter besutan Adventure Documentary Festival Academy (ADFA) akan menjadi peluang bagi generasi muda mendalami sejarah lewat berbagai medium. Baik itu film, tulisan novel, komik, dan medium lainnya yang merupakan hasil sejarah bangsa yang panjang.
“Saya kira di setiap daerah bisa punya inisiatif untuk mengangkat kisah-kisah kepahlawanan yang ada di daerah masing-masing. Dan kalau ini kita lakukan, ada banyak hal positif yang bisa kita tularkan kepada generasi muda,” tutur Nezar Patria.
Nezar Patria juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia, untuk dapat meneladani nilai-nilai dari kisah para pahlawan nasional khususnya dari media film.
“Kita berharap masyarakat mendukung film-film nasional, kisah-kisah kepahlawanan yang patut untuk diteladani. Ada begitu banyak catatan, ada begitu banyak dokumentasi dan juga kisah-kisah yang bisa kita temui di seluruh Nusantara,” ungkapnya.
Bagi Nezar Patria, pahlawan nasional adalah sosok yang memiliki nilai lebih, karena mampu menjawab tantangan pada zamannya dengan penuh keberanian, ketulusan dan penuh rasa tanggung jawab.
“Saya kira nilai-nilai itu kita butuhkan pada saat-saat sekarang, di mana kita sedang berjuang dalam satu masa di abad 21 ini. Di mana pertarungan juga tidak gampang, menjadikan bangsa Indonesia bisa keluar dari jebakan middle income trap,” tegasnya. (Risma/ Jakarta)
