Ir. KPH. Adipati, Bagas Pujilaksono Widyakanigara Hamengkunegara, M.Sc., Lic.Eng., Ph.D., Universitas Gadjah Mada & Seniman/Budayawan Yogyakarta
Viral pemberitaan hari ini di media, soal dugaan pak Menteri hobi main tampar, usir dan pecat pegawai.
Ini link-nya: https://youtu.be/iKB_Eq0KF_0?si=GxDZ-Umdt5s-60GQ
Jujur, saya ngeri mendengarkan rekaman suara, yang diduga itu suara Beliau.
*Saya tidak menyebutkan nama, bukan karena saya takut dilaporkan Polosi. Saya menghormati Beliau*.
Saya kenal dengan Beliau, pernah satu pesawat, naik pesawat Garuda pada tahun 1996 dari Soetta.
Memang, dari gaya beliau bicara dan pemilihan diksinya, Beliau terkesan arogan. Itu hak Beliau, dan pilihan hidup Beliau, silakan saja, emangnye gue pikirin.
Kalau dari sisi saya, ngapain sombong? Apa yang disombongkan? Kita hanyalah manusia, jalma wantah, seonggok nafsu dan segumpal daging.
Lahir tanpa baju, dan mati hanya membawa kain mori tiga lembar. Ngapain sombong?
Yang IQnya 172, tetap humble dan peduli sesama, kemana-mana pakai celana pendek, pakai teken, dan tas kecil di punggung, isi uang ala kadarnya. Yang jelas bukan uang hasil korupsi. *Halal!*
Luruh mring kahanan, lan narimo ing pandum.
Sekali lagi, Beliau sombong silakan, namun jika dugaan adanya kekerasan fisik yang telah Beliau lakukan, benar adanya, itu domainnya lain. Kriminal alias pidana!
Saya akan teriak-teriak atau marah besar atau bahkan sampai tiwikrama, jika ada orang kecil didholimi. Bukan karena urusan peribadi.
Kalau saya jadi Beliau, perihal air mati, di rumah dinas, saya panggil bagian kerumah-tanggaan Kementerian, di kantor. Saya akan bilang begini: maaf ya ibu/bapak, air di rumah dinas saya mati. Tolong diperbaiki yang tuntas. Untuk sementara, saya dan isteri, tinggal di Hotel Indonesia, untuk selama dua minggu, bayar pakai uang peribadi. Semoga setelah dua minggu, rumah dinas airnya sudah lancar. Maturnuwun.
Tidak usah bentak-bentak, lempar-lempar dan main kekerasan fisik pada pegawai rendahan.
Doa mereka mujarab, tanpa dihisab oleh Tuhan, langsung diarahkan ke pelakunya. Itulah karma!
Saya sedih sekali, melihat dan mendengar pemberitaan tentang Beliau yang viral hari ini.
Saran saya, Beliau meminta maaf kepada pihak-pihak yang telah menerima/mengalami sikap/perlakuan dari Beliau. Selagi pintu maaf masih terbuka.
Segeralah mengundurkan diri dari jabatan Menteri, demi kebaikan banyak pihak.
Saya ingatkan pada siapa saja, janganlah semena-mena pada orang kecil. Merekalah yang akan mengubur bangkai kita, jika kelak kita mati. Tuhan sedang mempermalukan manusia.
Mohon maaf, jika tulisan ini, membuat Beliau tidak berkenan.