Awas Dropship Palsu, Jangan Tergiur Keuntungan Besar

adilnews | 3 January 2025, 01:54 am | 70 views

JAKARTA, ADILNEW.COM – Bagi Anda yang suka berbelanja online, pasti sudah tidak asing dengan istilah Dropship/Dropshipper bukan? Dikutip dari Cermati, Dropship atau Dropshipper ini adalah seseorang yang menjual suatu barang dari agen (supplier), tetapi tidak menyetok barang terlebih dahulu.

Sistem ini diperuntukkan untuk Anda yang ingin memulai bisnis online, dengan modal minim dan tanpa ribet. Tak heran banyak orang yang berbondong-bondong untuk mengikuti sistem Dropshipper. Realitanya, ada orang yang bisnisnya sukses dengan mengikuti sistem dropshipper semacam ini. Tetapi tak sedikit juga yang gagal dan bahkan jadi korban penipuan karena kurang hati-hati dan mudah terlena dengan keuntungan yang ditawarkan.

Dengan embel-embel “Buka bisnis dengan minim modal tapi hasil maksimal” inilah yang justru dimanfaatkan oleh para oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksinya dengan modus menawarkan sistem Dropship abal-abal, memalsukan dropship yang sudah punya nama seperti TEMU dan Alibaba. Sehingga, terlepas dari sisi positifnya, sistem dropship ini juga sangat rawan menjadi modus penipuan online.

Kasus TEMU Palsu
Temu adalah platform perdagangan lintas negara atau cross-border trade dari China yang menggunakan sistem penjualan langsung dari pabrik ke konsumen atau factory to consumer (F2C). Produk-produk yang ditawarkan di Temu tidak mempunyai penjual, reseller, hingga dropshipper sebagaimana aplikasi jual-beli daring atau e-commerce lainnya.

Oleh sebab itu, model usaha F2C disebut-sebut dapat merugikan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Hal itu terjadi karena UMKM tidak mampu bersaing dengan harga pasar yang sangat rendah dari barang-barang impor yang dijual di Temu. Tak heran jika pemerintah tak mengijinkan dropship ini. Apalagi TEMU palsu yang telah menipu banyak orang.

Salah modus penipuan model dropship abal-abal bisa kita temukan disitus website
https://ind-tm.me/sellers yang dipromosikan secara luas di media sosial lewat akun-akun influencer dan bazernya yang banyak dengan nama-nama yang berbeda. Merekaengaku berkantor pusat di Suite 355, 31 St. James Avenue, Boston, Massachusetts 02116, USA, dan tidak memiliki kantor perwakilan di Indonesia.

Dalam promosinya, yang disampaikan oleh wanita yang mengaku bernama
Marcelina Anggraeni dan Anissa Fitriyani disebutkan di TEMU, pendaftar akan mendapatkan Subsisi/Bonus pendaftaran Rp 80.000. Setelah berhasil membuka toko. Jika toko mendapatkan pesanan pertama dari pelanggan. dan kakak dapat memproseskannya dengan baik,
perusahaan juga akan memberikan sertifikat dan apresiasi hadiah berupa voucher, sebagai sellers aktif

Di TEMU, katanya, posisi pendaftar sebagai pemilik Toko dan sebagai penjual bukan sebagai pembeli. Toko online yang dijalankan akan menjual produk dari TEMU. Keuntungan akan didapat dari setiap penjualan produk 20%-40%.

Realitasnya tak seindah yang ditawarkan. Dalam akun Chanel YouTube Arizee26 yang diposting pada 21 Desember 2024 lalu, ia mengaku menemukan aplikasi TEMU yang palsu, yang asli ada di Playstore atau di App Store. Di aplikasi TEMU palsu ini kita diminta membuka Toko Online di situs websitenya. Jika ada pembeli di toko kita maka kita diminta untuk menalangi atau membayar harga yang terjual.

“Jadi ala-ala Dropship yah. Dropship palsu. Hati-hati, jangan mudah tergiur dengan komisi besar. Jangan tergiur dengan bonus pendaftaran sekian dollar. Karena ini adalah penipuan,” jelas Arizee26.

Lebih lanjut, Arizee mengungkapkan, Temu palsu ini memasang iklan di media sosial dan link website mereka bisa ganti-ganti. Karena website palsu akan ter_take down, gak akan lama usianya.

“Sudah banyak yang tertipu nominalnya itu sampai puluhan juta Rupiah. Jadi setelah kita membuka toko, nantinya akan banyak pesanan masuk, seolah-olah akan ada orang yang membeli barang di toko kita. Padahal itu semua tidak ada, semua itu settingan by sistem,” tandasnya

Dan katanya, semua produk di website ini fiktif. Pembelinya juga fiktif. Penipuan sejenis ini awal-awal peserta akan dibayar. Itupun dibayar barang yang kecil-kecil supaya korbannya percaya dulu. Nanti setelah itu akan banyak pesanan masuk.

Masalahnya, jika pesanan itu gak diproses, gak dibayar, gak bisa melakukan penarikan uang. Sementara pesanan itu nanti akan membludak. Mereka juga ada groupnya (WAG), di group ini 99% membernya itu komplotan penipu itu. “Jadi kalian jangan percaya orang yang mengirimkan bukti penarikan atau bukti pengisian uang (top up). Itu fake semua,” tukasnya

Jadi Arizee mengingatkan, jangan tergiur bisnis dropship ala TEMU palsu ini, jangan mudah percaya. “Kalau mau main dropship, kalian harus tahu gudang produknya. Harus disurvei dulu, dilihat dulu yah, barangnya ada gak,” pungkasnya.

Memang benar, seorang korban yang mengikuti dropship TEMU palsu ini, sebut saja bernama Jafar menyadari dirinya tertipu setelah gagal menarik dananya. “Penarikan kakak ditolak dikarenakan kakak sudah telat memproses kan pesanan,” ujar Anissa Fitriyani, instruktur yang mengaku dari TEMU.

Beruntung dia mengaku belum banyak uangnya yang ditransfer untuk membayar pesanan “pelanggan”. Ia diminta untuk melakukan pembayaran order ke rekening CIMB-Niaga nomer: 708054924900 atas nama Rasmitiyah.

“Dana yang aku bayarkan sih masih kurang dari 500 ribu, tapi dalam kondisi lagi nganggur begini, jumlah itu cukup besar. Jadi aku juga inginkan ingatkan kepada masyarakat kita untuk tidak tergiur bisnis dropship seperti TEMU palsu ini,” tuturnya menyesal. (Risma/ Jogja)

Berita Terkait