Belajar Dari Kesahajaan Ratan Tata

adilnews | 16 October 2024, 07:35 am | 29 views

Seorang konglomerat terkenal asal India, Ratan Tata meninggal dunia pada 9 Oktober 2024, dalam usia 86 tahun. Mantan CEO Tata Group ini dikenal karena mampu membawa India berkembang pesat ke panggung global dengan serangkaian akuisisi bisnis besar.

Sebelumnya, Tata telah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit Mumbai. Tetapi, penyebab kematiannya belum diumumkan ke publik.
Ratusan orang, termasuk pemimpin perusahaan, politisi dan selebriti, berkumpul di Mumbai pada 10 Oktober untuk memberikan penghormatan terakhir.

Dengan dibalut bendera nasional India, jenazah Ratan Tata disemayamkan di sebuah pusat kebudayaan di Mumbai.Pemakamannya dilaksanakan dengan upacara penghormatan kenegaraan.

“Dengan rasa kehilangan yang mendalam, kami mengucapkan selamat tinggal kepada Ratan Naval Tata, seorang pemimpin yang luar biasa, dengan kontribusi tak terkira telah membentuk tidak hanya Tata Group, tetapi juga tatanan negara,” tulis Tata Group

Dimata Perdana Menteri India Narendra Modi, Ratan Tata adalah seorang pemimpin bisnis yang visioner, berjiwa penyayang, dan manusia yang luar biasa. “Sangat berduka atas kepergiannya. Pikiran saya bersama keluarga, teman, dan pengagumnya,” tuturnya diplatform media sosial X.

Hal yang sama disampaikan oleh CEO Google, Sundar Pichai. “Dia berperan penting dalam membimbing dan mengembangkan kepemimpinan bisnis modern di India. Dia sangat peduli untuk menjadikan India lebih baik,” tulisnya.

Tata mendirikan perusahaan telekomunikasi Tata Teleservices pada tahun 1996, dan mengambil perusahaan IT Tata Consultancy Services, sekaligus membuat perusahaan melantai di bursa saham tahun 2004. Perusahaannya membuat banyak langkah ekspansi. Salah satunya yang terkenal saat Tata Motors mengakuisisi merek mobil mewah Inggris, Jaguar dan Land Rover dari Ford Motor Co di tahun 2008 sebesar USD2,3 miliar.

Cerita tentang Kesahajaan dan kesederhanaan Tata, pernah disampaikan oleh Amitabh Bachchan, salah satu aktor terbesar India. Iya mengaku pernah mendapat pelajaran hidup yang sangat berharga ketika sedang di masa keemasannya.

Suatu kali Bachchan berada dalam pesawat. Nyaris semua penumpang mengenal dan menyapanya. Di sampingnya duduk seorang lelaki berumur, busananya sederhana, kalem, seperti kalangan kelas menengah India dan nampak berpendidikan.

Lelaki berumur ini tak seperti penumpang lain yang mengenal sosoknya sebagai bintang, dia duduk tenang semata membaca koran. Dia seperti tak mengenal siapa Amitabh Bachchan. Untuk membuka komunikasi, sang bintang tersenyum. Lelaki berumur itu balik tersenyum ramah dan berkata: “Hello”.

Ketika lelaki itu bertanya apa pekerjaann Bachchan dan dijawab sebagai seorang aktor, lelaki itu berkata spontan serta polos: “That’s wonderful”

Itu saja. Nampaknya lelaki itu bukan orang yang terlalu akrab dengan dunia film, meski obrolan keduanya berlangsung sangat akrab. Saat pesawat mendarat, Bachchan merasakan lelaki itu menyambutnya hangat.

“Saya Amitabh Bachchan…” Kata sang bintang sebelum mereka berpisah. Lelaki itu juga menyebut namanya sembari tersenyum hangat: “Terima kasih, saya senang bertemu dengan anda. Saya Ratan Tata…”

Bachchan terkesima dan hanya bisa diam. Ia berbisik dalam hatinya, penuh Haru: “Hari ini saya belajar, sebesar apapun dirimu, selalu ada orang yang lebih besar darimu.”

Bachchan merasa kecil di depan Ratan Tata, yang tampil seadanya, dan bersikap sangat biasa sebagai manusia (besar). Be humble, it costs nothing!

Berita Terkait