Banteng Akhirnya Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Bambang Pacul dan Adian Napitupulu Jadi Menteri

adilnews | 23 September 2024, 23:50 pm | 178 views

JAKARTA, ADILNEWS.COM – Semalam beredar daftar kabinet pemerintahan hasil Pemilu 2024 Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka di sejumlah media sosial. Dalam daftar menteri Presiden-Wapres terpilih ini, terdapat nama Bambang “Pacul” Wuryanto dan Adian Napitupulu mewakili PDI Perjuangan. Kalau daftar tersebut benar, Banteng berarti sudah jinak dan siap mendukung pemerintahan baru ini

Sinyal PDIP Masuk kabinet sudah muncul dalam sepekan ini. Sejumlah media sudah memberitakan rencana pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Kabar ini hampir dipastikan kebenarannya, sebab elite kedua pihak sudah mengonfirmasi. Namun, kapan waktunya, belum ada yang bisa memastikan kecuali Prabowo dan Megawati. Pertemuan kedua tokoh nasional itu dinilai bakal membahas sejumlah hal penting, salah satunya terkait peluang PDIP bergabung dalam pemerintahan baru ini.

Selain itu, sjumlah elite PDIP sudah memberikan sinyal akan berkoalisi dengan Prabowo-Gibran. Apalagi, kubu Prabowo juga sudah terang-terangan mengajak PDIP untuk bergabung. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap PDIP dapat mendukung pemerintahan yang akan dipimpin Prabowo Subianto pada periode 2024-2029. Hal ini penting agar pemerintahan dapat berjalan secara efektif.

“Kita ingin agar pemerintahan Pak Prabowo-Gibran lebih efektif dan situasi lebih kondusif, kerukunan, persahabatan bisa tercipta. Karena itu, kekuatan parpol sebanyak-banyaknya mungkin akan kita rangkul dan dekati untuk menciptakan suasana politik yang lebih kondusif dan baik,” kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani pun menyatakan tidak menutup kemungkinan partainya bergabung di kabinet Prabowo-Gibran. “Semuanya tidak ada yang tidak mungkin. Mungkin saja (berkoalisi),” ujar Puan di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 September 2024.

Meski begitu, Puan menyadari, koalisi atau tidaknya PDIP ke pemerintahan ke depan bergantung pada keputusan hasil pertemuan antara Prabowo dan Megawati. “(Keputusan gabung kabinet) nanti baru diketahui setelah pertemuan,” ucap Puan.

Tanpa Oposisi
Saat pembukaan Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta pada 24 Mei 2024), Megawati pernah menyampaikan pidato politiknya yang cukup keras. Selain mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang menempatkan partainya di urutan pertama pada Pileg 2024., ia juga menyoroti situasi pemilihan presiden yang dipandangnya banyak anomali dan diwarnai kecurangan secara struktur, sistematis, dan masif (TSM).

Untuk mengatasi kecurangan itu, dirinya tidak takut jika dianggap provokator. Sebab, semua itu demi bangsa dan negara yang lebih baik. “Nanti katanya saya “Bu Mega provokator” Iya, saya sekarang provokator. Demi kebenaran dan keadilan. We enak wae, ngerti kan? ngerti kan yang dimaksud?,” tutur Megawati.

Megawati juga mengulas soal makna di balik Satyam Eva Jayate sebagaimana menjadi tema besar Rakernas PDIP 2024 ini. Menurutnya, bahasa sansekerta yang berarti kebenaran pasti menang itu, merupakan falsafah yang menjadi pegangan dalam perjuangan menghadapi kezoliman. Termasuk, harus berani menyampaikan kebenaran meski pahit.

Megawati juga menyinggung pihak-pihak yang tak percaya kepada kebenaran pasti akan menang. Dia menyakini, pihak itu akan terbakar oleh Api Abadi Mrapen.

Atas pidatonya tersebut, sejumlah pengamat politik menilainya sebagai sinyal Banteng akan mengambil sikap oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin memaknai pernyataan Megawati itu sebagai keinginannya membawa PDIP untuk berposisi di luar pemerintahan.

“Jadi, narasi pidatonya sangat jelas, sangat clear kelihatan arah-arah PDI Perjuangan itu akan lebih condong menjadi partai oposisi,” kata Ujang seperti dikutip Antara.

Menurut Ujang, posisi PDIP jika menjadi oposisi akan baik untuk sistem demokrasi di Indonesia. Partai politik yang berada di luar pemerintahan, lanjutnya, dibutuhkan untuk mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan.

“Itu sehat, untuk demokrasi ke depan, ada yang di dalam pemerintahan dan ada yang di luar pemerintahan agar juga ada check and balances,” tandas Ujang.

Lebih lagi, Megawati sebelumnya pernah menyinggung bahwa PDIP merupakan partai politik yang mementingkan kontrol dan penyeimbang. Namun, dia tidak menafikan bahwa berpolitik mengandung esensi untuk mendapatkan kekuasaan.

Dengan perkembangan konstelasi politik sekarang, dimana PDIP akan merapat ke pemerintahan Prabowo, tentu prediksi sejumlah pengamat itu keliru. Apalagi jika daftar menteri Zaken Kabinet yang beredar itu benar adanya, dimana Bambang Pacul akan ditempatkan sebagai Menteri Sosial dan Adian Napitupulu sebagai Menteri Koperasi, UMKM dan Pasar Tradisional.

Dikutip dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier pada awal Mei 2024 ini, Bambang Pacul pernah menilai, kemenangan Prabowo-Gibran bukan karena kecurangan. Dengan sikap kesatria, dia pun mengakui kekalahan Ganjar-Mahfud. Saat ditanya apakah dirinya bakal menerima tawaran jika diminta masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran, Bambang Pacul pun menegaskan, bahwa dirinya akan tunduk dan patuh pada putusan partai, dalam hal ini Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Senada dengan itu, politikus senior PDIP Andreas Hugo Pareira menilai rencana Presiden terpilih untuk membentuk zaken kabinet sudah sepatutnya direalisasikan. Menurut Andreas, zaken kabinet diperlukan lantaran Presiden membutuhkan para pembantu-pembantu kabinet yang kompeten.

Membentuk Zaken Kabinet (kabinet ahli), katanya, itu sudah seharusnya dan memang presiden membutuhkan pembantu-pembantu di kabinet yang kompeten pada bidang-bidang kabinet yang dipimpin dan mempunyai kualifikasi politik profesional, mempunyai integritas dan dedikasi pada bangsa dan negara. (Rismawati/ Jakarta)

Berita Terkait